TEMPO.CO, Jakarta - Pengawal Ketua Mejelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin bentrok dengan wartawan di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi seusai pemeriksaan, Selasa sore, 14 Mei 2013. Dua orang yang diduga pendukung Hilmi berusaha menghalangi dan memukul wartawan yang sedang meliput.
Kedua orang itu, seorang berbaju kaos hitam dengan strip putih dan seorang lagi berbaju safari berwarna kecoklatan. Saat itu, keduanya sedang bergabung dengan beberapa pengawal Hilmi yang berpakaian batik. Mereka berusaha menghalau wartawan saat Hilmi akan keluar kantor KPK.
Wartawan yang tidak terima dengan pemukulan tersebut pun mengejar keduanya hingga sampai di pinggir Jalan H.R Rasuna Said. Seorang di antara mereka kemudian diamankan di Pos Satpam Jasa Raharja oleh polisi.
Pengacara PKS, Zainuddin Paru, membantah kedua orang itu adalah pengawal Hilmi. Dia juga membantah jika PKS membawa preman ke KPK. "Itu tidak benar," kata Zainuddin.
Hari ini, Hilmi diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah. Fathanah adalah kolega mantan Presiden PKS Luthi Hasan Ishaaq.
Ia tertangkap menerima suap sebesar Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama --perusahaan impor daging sapi -- Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy. Luthfi menyusul dijadikan tersangka suap sekaligus pidana pencucian uang.
Hilmi diduga ikut terlibat dalam suap tersebut. Jejak Hilmi terlihat dari keterkaitan anaknya, Ridwan Hakim. Ridwan pun sudah diperiksa oleh KPK. Kemarin, Presiden PKS Anis Matta juga diperiksa oleh KPK.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Terpopuler:
Saksi Baru Fathanah: Dewi Kirana
Dikunjungi Komnas HAM, Warga Sebut Jokowi Bohong
Menara Saidah Miring, Pemda Jakarta Ikut Salah
Tindakan PKS Dinilai Kriminalisasi KPK
Rumah Luthfi Hasan Ternyata Atas Nama Ahmad Zaky
Wali Kota Bekasi: Penutupan Masjid Ahmadiyah Sah