TEMPO.CO, Jayapura - Juru Bicara Dewan Militer Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka Jonah Weyah mengatakan pihaknya tidak mengetahui sepak terjang Koordinator Free West Papua Campaign Benny Wenda di luar negeri.
Jonah Weyah juga menegaskan, OPM tidak mengetahui Benny hadir di Sydney, Australia, pada 4 Mei 2013 lalu, saat berbicara tentang keinginannya membebaskan rakyat Papua dari Indonesia. “Itu urusan diplomatik Benny Wenda. Kami dari Dewan Militer lebih fokus pada gerakkan di dalam negeri Papua Barat,” katanya, Senin, 13 Mei 2013.
Namun, Jonah Weyah mengatakan bahwa Benny berada di Australia dan berbicara didepan banyak orang, itu sudah direncanakan sebelumnya. Sedangkan target jangka panjangnya, salah satunya, menggalang dukungan seluas-luasnya bagi kemerdekaan Papua. ”Itu direncanakan. Tidak mungkin hadir di sana tanpa rencana. Tapi sejujurnya, kami tidak tahu langkah berikutnya seperti apa,” ujar Jonah Weyah.
Ketua Parlemen Nasional Papua Barat Buchtar Tabuni membenarkan Benny Wenda berada di Australia dan berpidato dalam acara tahunan TEDx. “Ya, benar. Perjuangan di luar tetap jalan. Sedangkan aktivitas kami di Papua juga tetap jalan,” ucapnya.
Meski mengakui aktivitas Papua Merdeka di dunia internasional, namun Buchtar enggan berbicara lebih terperinci rencana mereka selanjutnya. ”Saya tidak tahu. Saya sekarang sedang sibuk, nanti saja saya bicara,” tuturnya.
Baca Juga:
Benny hadir dalam acara tahunan TEDx Sydney 2013 yang diselenggarakan oleh Carriageworks, Australia. Acara akbar itu digelar di Sydney Opera House, dihadiri ribuan orang.
Benny Wenda yang didampingi penasihat hukumnya, Jennifer Robinson, berpidato di atas panggung. Sepuluh tahun lalu, Jennifer Robinson menyaksikan sidang palsu di Jayapura, yang menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara terhadap Benny untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. Pidato itu merincikan bagaimana Benny berusaha membebaskan bangsanya dari cengkeraman Indonesia.
Sementara itu, di Jayapura, Senin, 13 Mei 2013, puluhan anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menggalang dukungan bagi Papua Merdeka. Namun, aksi tersebut tak berlanjut karena dibubarkan oleh aparat kepolisian.
Sejumlah aktivis KNPB, termasuk ketua mereka, Viktor Yeimo, ditahan di Kepolisian Resor Kota Jayapura untuk diperiksa.
Dari pantauan Tempo, puluhan warga melakukan orasi di Perumnas III Abepura dan menerikkan kata-kata: ”Papua Merdeka”. ”Benar, demo tadi dibubarkan, beberapa orang sementara masih ditahan polisi,” kata Juru Bicara KNPB Wim Medlama.
JERRY OMONA