Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Ikut JAT, William Tak Suka Abubakar Baasyir

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di rumah terduga teroris di Kampung Baturengat, Kecamatan Margaasih,  Bandung (9/5). TEMPO/Prima Mulia
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di rumah terduga teroris di Kampung Baturengat, Kecamatan Margaasih, Bandung (9/5). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - William Maksum, salah satu terduga teroris Bandung, disebut pernah aktif dalam acara pengajian yang digelar Jama'ah Anshorut Tauhid saat masih dipimpin Abubakar Ba'asyir beberapa tahun lalu. Untuk mengikuti pengajian ini, William sering meninggalkan anak-istrinya di Bandung.

Hal itu dikemukakan Ade Suherman, 53 tahun, ayah kandung William saat ditemui di rumahnya di Jalan Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jum'at 10 Mei 2013. "William memang sering ikut pengajian sampai ke luar kota. Dia juga pernah ikut pengajian Abubakar Baasyir di Bandung, di Tasikmalaya, dan Ciamis beberapa tahun lalu,"ujar Ade.

Namun, ia melanjutkan, setelah Baasyir ditangkap dan dipenjara, William mengaku berhenti mengikuti pengajian JAT. "Katanya, dia tidak setuju dan tidak suka dengan cara perjuangan Abubakar Baasyir,"kata Ade. "Tapi kalau sekarang sampai begini (dicokok Densus) berarti ada kegiatan dia di luar yang tidak saya ketahui,"kata dia lagi.

Ade sendiri, juga keluarga, kini mengaku pasrah atas proses hukum yang bakal ditempuh William. Ia pun mengaku siap menerima apapun putusan pengadilan kelak. "Ini takdir dan ujian Allah. Tapi saya siap mengawal supaya jangan sampai anak saya diperlakukan tidak adil. Itupun kalau anak saya bersedia,"jelas dia.

Ade menerangkan, William adalah anak sulung dari 6 bersaudara. William lahir 12 April 1983. "William itu saya serap dari kata 'Waliyun' yang berarti pemimpin. Dan Maksum itu artinya yang dibela Allah. Jadi pemimpin yang dibela Allah,"tutur dia.

William menempuh pendidikan sekolah dasar di Cikoneng. Lepas Sekolah Dasar, Ade mengirim si sulung ini sekolah ke Pesantren Gontor, Jawa Timur. "Tapi setelah 5 tahun di Gontor, dia saya tarik pulang ke Bandung dan saya masukkan ke Sekolah Menengah Atas Yayasan milik saya sendiri, Yayasan Darul Hikmah di sini (Cikoneng),"kata dia.

Lepas SMA, William kuliah S-1 di jurusan Sastera Inggris Institut Agama Islam Negeri atau kini Universitas Islam Neger Sunan Gunung Jati, Kota Bandung. Lepas S-1, William sempat mengikuti program S-2 di kampus yang sama. "Tapi cuma satu semester. Katanya ya ingin berhenti saja kuliah,"tutur Ade.

Sekitar 5 tahun lalu, William menikah dengan gadis pilihannya, Petra, kini 26 tahun. Pasangan muda ini kini sudah dikaruniai dua anak berumur 4 tahun dan 1,5 tahun. Setelah menikah, Ade memberikan keluarga kecil ini sebuah rumah di kompleks Bumi Sari Indah, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi belakangan, dia sering bepergian ke luar kota untuk ikut berbagai pengajian (selain pengajian kelompok Abubakar Baasyir). Karena sering ditinggal, anak-istrinya lalu saya boyong untuk tinggal di Cikoneng,"kata Ade.

Ade pun mengaku sempat meminta William menjadi pengajar honorer dan Kepala Bagian Administrasi di sekolah Yayasan Darul Hikmah selama setahun sampai 2012 lalu. William, kata dia, juga pernah berdagang kaki lima kaos, jaket, dan barang konfeksi lainnya di lapangan Gasibu dan kawasan Bale Endah.

"Tapi dia tetap sering bepergian. Saya sendiri jarang ketemu dia. Terakhir ketemu sekitar 21 Februari lalu. Waktu itu saya ajak dia umroh tapi dia nggak mau,"kata Ade.

William dicokok Densus 88 dengan tudingan terlibat kelompok teroris. Sebagian kelompok William disergap Densus di Cigondewah Rabu lalu dalam keadaan 3 orang ewas dan satu tertangkap hidup. William sendiri menurut Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, diciduk Densus di kawasan Cipacing, Sumedang, Rabu lalu.

ERICK P. HARDI

Terhangat:

Teroris
| Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Baca juga:
Ahok Kembali Tegaskan Konsep Jakarta Smart City

Kampung Deret Pertama Jokowi Ada di Petogogan

Ahok: Komnas HAM Tidak Paham Keadilan

Ahok: Pemprov Tak Perlu Datang ke Komnas HAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Polisi memeriksa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pengejaran terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020 Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah tersebut dan hingga pukul 17.30 WITA petugas masih melakukan pengejaran. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.


Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.


Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia.
Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.


Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Anggota Densus 88 Mabes Polri berjaga saat melakukan penggeledahan rumah terduga anggota jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD), di Perumahan Taman Tridaya Indah, Tambun Selatan, Bekasi, 13 Mei 2018. Terduga berinisial MI alias AB, ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris JAD Jabodetabek. ANTARA/Risky Andrianto
Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.