TEMPO.CO, Semarang - Jenazah Abu Roban, 39 tahun, terduga anggota jaringan teroris yang ditembak anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror di Limpung, Batang Jawa Tengah Rabu sore kemarin, pada pukul 12 siang tadi pukul 12 dibawa dari RS Bhayangkara Semarang menuju RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Setalah dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Semarang, jenazah dibawa ke Jakarta dengan perjalanan udara dari Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta menggunakan mobil ambulans Disaster Victim Identification milik Polri. Abu Roban ditembak oleh personil Detasemen Khusus 88 karena melawan saat ditangkap Rabu sore.
Pada saat yang sama, dari rumah sakit tersebut, Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama Brimob Polda Jawa Tengah juga membawa dua terduga jaringan teroris yang ditangkap hidup-hidup kemarin sore, yakni Sugiyanto yang ditangkap di Limpung Batang dan Purnawan Adi Sasongko, 38 tahun yang ditangkap di Desa Tambak Sari, Rowosari, Kendal.
Dua orang tersebut dikeluarkan dari kompleks rumah sakit menggunakan dua mobil Avanza yang berbeda dengan pengawalan ketat Brimob bersenjata tengkap. Lalu, dengan kepala tertutup ponco serta kedua tangan dan kaki terikat, keduanya dipindahkan ke dalam dua bus Brimob yang berbeda. Selanjutnya, ambulans dan dua bus tersebut dengan dikawal vooridjer menuju Jakarta.
Kepala Bagian Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono mengatakan, pemindahan jenazah Abu Roban ke RS Polri Keramat Jati untuk mempermudah pemeriksaan. "Di bawa ke Kramat Jati, karena kasus ini ditangani Mabes Polri," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Mei 2013.
Djihartono tidak memastikan tujuan pemindahan dua terduga teroris yang masih hidup. "Pemindahan dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan," ujarnya. "Bisa jadi ke Markas Brimob Kelapa Dua".
SOHIRIN