TEMPO.CO, Malang - Penyakit chikungunya mewabah di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, sejak sepekan terakhir. Secara bersamaan sekitar 10 orang warga mengalami gejala nyeri di seluruh tubuh, terutama di persendian. Kini mereka menjalani rawat jalan di rumah masing-masing. "Kalau digerakkan semakin kaku," kata seorang penderita, Priyambodo, Rabu, 8 Mei 2013.
Priyambodo menjelaskan, persendian di jari tangan sakit jika tak digerakkan. Sepekan sebelumnya, seluruh tubuhnya panas. Tak lama berselang, ternyata semua persendian di pergelangan tangan, tungkai pun terasa nyeri.
Menurut Priyambodo, dia sudah meminum berbagai jenis obat pereda nyeri, tapi tak ada hasil. Ternyata seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan, seperti lumpuh. Bahkan, persendian terasa nyeri tak tertahankan.
Priyambodo menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit. Hasilnya, diketahui Pritambodo mengalami serangan chikungunya. Setelah beristirahat beberapa hari, nyeri di persendian berangsur berkurang.
Meski masih terasa sakit, Priyambodo tetap berupaya menjalankan aktivitasnya, yakni bekerja di toko kelontong yang dibuka di depan rumahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, serangan chikugunya tidak hanya menyerang orang dewasa. Sejumlah anak-anak pun mengalami gejala yang sama. Mereka berharap Dinas Kesehatan melakukan upaya untuk memberantas penyakit yang disebabkan alphavirus, dan disebarkan melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Supranoto menjelaskan, sejumlah petugas telah melakukan survei di lokasi penyebaran chikungunya. Pasien yang sakit akan mendapat pengobatan gratis di puskesmas.
Untuk mencegah penyebaran wabah cikungunya semakin meluas, Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) untuk mematikan nyamuk aedes aegepty. Warga juga diminta membersihkan genangan air yang menjadi media hidup bagi jentik nyamuk. "Lebih efektif dengan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.
Suprapto menjelaskan, penderita chikungunya mengalami gejala awal berupa demam tinggi, nyeri di persendian serta mengalami kelumpuhan. Setelah reda, timbul bintik merah di kulit disertai sariawan.
EKO WIDIANTO