Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jusuf Kalla: Naskah Asli Super Semar Ada di Soeharto

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Makassar: Teka-teki tentang naskah asli Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) 1966 semakin tidak jelas. Salah satu pelaku Supersemar, Jenderal Andi Muhammad Jusuf, yang diharapkan membeberkan simpang siurnya isi perintah itu, meninggal, Rabu (8/9) sekitar pukul 21.35 wita. Orang kepercayaan Jenderal Jusuf, HM Jusuf Kalla, yang juga calon wakil presiden, mengatakan, naskah asli Supersemar sebenarnya ada di tangan mantan Presiden Soeharto. Hal itu diutarakan Kalla di sela-sela kedatangannya melayat di rumah duka, Kamis (9/9). "Naskah aslinya, itu di tangan Pak Harto sebenarnya. Karena pada waktu malam itu, beliau (Jenderal Jusuf) menyerahkan ke Pak Harto," kata Kalla.Ditanya soal kemungkinan adanya kopian Supersemar yang dipegang Jenderal Jusuf, Kalla mengatakan, "Tentu banyak dokumen-dokumen di tangan dia (Jenderal Jusuf). Dokumen-dokumen yang menyangkut tugas-tugas. Tapi itu milik pribadi beliau."Dikatakannya, secara formal Supersemar sudah banyak diketahui masyarakat umum. Saat itu, katanya, Jenderal Jusuf dan Basuki Rahmat datang ke Pak Harto. Jenderal Jusuf juga, katanya, datang ke Presiden Soekarno untuk menyampaikan keadaan situasi sebenarnya serta solusinya yang disetujui Bung Karno. "Dan itu artinya diketahui semua masyarakat. Konsepnya seperti itu," kata Kalla. Irmawati - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.


Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

5 Agustus 2023

Bendera dan Atribut Partai menghiasi lokasi berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 6 Desember 2014. Munas tandingan yang dilaksanakan oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar ini rencananya akan dihadiri oleh 240 DPD provinsi dan kabupaten/kota. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jejak Langkah Politik Partai Golkar: Pasca Reformasi Kian Menurun

Berikut jumlah kursi yang diperoleh Partai Golkar dari Pemilu 2009, 2014, dan 2019 yang semakin menurun. Bagaimana prospek di Pemilu 2024?


TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

21 April 2023

Situasi pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur yang mengabadikan momen di alun-alun monumen Tugu Api Pancasila saat libur tahun baru 2023. Ahad, 1 Januari 2023. Foto: ANTARA/Fitra Ashari
TMII Diresmikan 48 Tahun Lalu, Berikut Kilas Balik Proyek Wisata Bertema Budaya Indonesia

Digagas sejak Maret 1970, pembangunan proyek TMII dimulai pada tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975 atau 48 tahun silam.


Dampak Ahok dan Anies Dekati Trah Soeharto Dinilai Tak Signifikan  

17 Maret 2017

Anies Baswedan menyampaikan program unggulannya di depan masyarakat dalam kampanye putaran kedua di RW 06 Grogol Utara, Jakarta, 9 Maret 2017. TEMPO/Febri Husen/Magang
Dampak Ahok dan Anies Dekati Trah Soeharto Dinilai Tak Signifikan  

Pasangan Anies-Sandi dan Ahok-Djarot mendekati Keluarga Cendana--sebutan bagi keluarga almarhum Presiden RI kedua Soeharto--dianggap tak menguntungkan.


Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

13 Maret 2017

Pengunjung mengamati koleksi foto mantan presiden RI Soeharto yang merupakan bagian dari peluncuran buku foto
Rezim Orde Baru Bangkit, Pengamat: Produk Reformasi Harus Waspada

Pemerintahan Soeharto, presiden yang berkuasa di era Orde Baru selama 32 tahun, dianggap lebih baik ketimbang sekarang.


Kampanye Kejayaan Soeharto, Pengamat: Sulit buat Dulang Suara  

13 Maret 2017

TEMPO/ Santirta M
Kampanye Kejayaan Soeharto, Pengamat: Sulit buat Dulang Suara  

Pengamat yang juga peneliti CSIS mengatakan nostalgia terhadap kejayaan Soeharto tak akan bisa digunakan untuk mendulang suara dalam pemilu.


Lulu Tobing Gugat Cerai: Ini Kisah Kawin-Cerai Trah Cendana

23 Mei 2016

Lulu Tobing saat press screening film berjudul
Lulu Tobing Gugat Cerai: Ini Kisah Kawin-Cerai Trah Cendana

Sebelumnya sudah ada beberapa kasus perceraian, baik yang menerpa generasi kedua maupun generasi ketiga.


Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Masinton: Harusnya Diadili!

22 Mei 2016

Soeharto. Tempo/Gunawan Wicaksono
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Masinton: Harusnya Diadili!

Menurut Masinton, berdasarkan amanat reformasi, Soeharto seharusnya diadili.


Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, YLBHI: Urgensinya Apa?  

21 Mei 2016

Presiden Soeharto. dok/Rini
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, YLBHI: Urgensinya Apa?  

Penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional bakal menciptakan polemik di masyarakat.


Ramadhan Pohan: Penghormatan kepada Soeharto Tak Kurang

21 Mei 2016

Widjojo Nitisastro bersama Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno dan Presiden Soeharto pada acara pelantikan Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan jajarannya di Istana Negara, Jakarta, 1993. TEMPO/Linda Djalil
Ramadhan Pohan: Penghormatan kepada Soeharto Tak Kurang

Menurut Ramadhan Pohan, kesalahan Soeharto memimpin bangsa tak bisa semata-mata ditujukan kepadanya sendirian.