Suka duka menjadi tukang ojek telah dirasakan Ade selama 15 tahun. Pengalaman paling pahit, menurut dia, saat motornya mogok di suatu tempat yang jauh dari permukiman.
"Jalannya rusak, nanjak, lalu jauh dari pemukiman. Saya terpaksa mendorong motor sejauh satu kilo dengan jalanan menanjak," kata Ade, sejenak mengenang.
Pengalaman lain, lanjut dia, ketika dia ditilang. Polisi yang menilang sempat terkecoh dan tidak percaya bahwa Ade adalah perempuan. "Ketika di Subang (Jawa Barat) saya ditilang. Pas diminta SIM, polisi kaget melihat foto di SIM. Dia lalu minta saya buka helm. Setelah yakin saya perempuan, saya diizinkan jalan kembali," kata dia.
Ade pernah berkeluarga tahun 2004. Namun usia pernikahannya hanya bertahan tujuh bulan. Dia dan suaminya bercerai. "Ya mungkin sudah nasib. Sekarang ada sih kemauan nikah lagi, tapi Allah belum mentakdirkan,".
Ade mengaku senang dengan profesi yang dijalaninya sekarang. Dia tidak merasa minder sedikitpun. "Saya enjoy, yang penting kerja halal. Saya bisa bantu orang tua," dia menandaskan.
Sementara orang tua Ade, Kamaludin, mengaku bangga terhadap putri bungsunya itu. Kepada Ade, dia selalu berpesan agar bekerja dengan jujur dan mencari nafkah halal.
Kamaludin juga berpesan agar Ade tidak lupa menunaikan shalat. "Setiap mengojek, saya selalu tanya bawa mukena tidak, sudah solat belum," kata dia.
CANDRA NUGRAHA
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Preman Jogja
Ayah Pelaku Bom Boston: Katakan Semua ke Polisi
Kronologi Penyerangan di DPP PDIP
PDIP Minta Tentara Penyerang Ditindak Tegas