TEMPO.CO, Depok - Rumah Asep Hedro, pemilik perusahaan Asep Hendro Racing Sport (AHRS), ramai dipenuhi pemuda Garut sejak Selasa malam, 9 April 2013. Mereka kaget ketika mendengar kabar bosnya itu digelandang Komisi Pemberantasan Korupsi di toko yang berlokasi di Jalan Tole Iskandar 162.
"Kami orang Garut semua. Pak Asep memang dari Garut, makanya hampir semua karyawannya direkrut dari Garut," kata salah seorang pemuda Garut yang menolak namanya disebut, di rumah Asep, di RT 2 RW 1 nomor A/21 Keluarahan Abadi Jaya, Sukmajaya, Depok, Rabu, 10 April 2013.
Menurut pemuda itu, semua karyawan tak tahu KPK datang dan membawa Asep. Saat ini rumah Asep yang bercat putih itu tampak sepi. Gerbang depan rumah terbuka dan di dalam halaman terparkir dua motor. Adapun di samping rumah terdapat garasi mobil.
Di depan dan samping rumah inilah Asep memberi tempat tinggal kepada sejumlah pemuda Garut yang bekerja kepadanya. Para pemuda tampak bingung dan balik bertanya ihwal kasus yang membelit Asep, bos mereka. Menurut pemuda itu, kediaman Asep ditempati orang tua Asep dan anak-istrinya. Pemuda ini enggan bicara tentang Asep dan keluarganya.
Asep ditangkap KPK karena diduga menyuap pegawai pajak. Seorang penjaga toko Asep Hendro Racing Sport mengatakan, sebelum Asep dibawa petugas KPK pada Selasa siang, 9 April 2013, petugas KPK sempat makan dulu di warung sekitar toko. "Sambil memperhatikan yang mana Pak Asep," katanya.
Mantan pembalap itu kemudian digelandang KPK bersama seorang karyawannya yang bernama Wawan. Menurut penjaga tadi, Wawan adalah pegawai di bagian keuangan toko.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'