TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan memastikan Yenny Wahid, yang hijrah ke Partai Demokrat, bakal menempati posisi penting. "Posisi penting yang mana dan bagaimana, itu petinggi yang memutuskan," katanya di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 8 April 2013.
Ramadhan mengatakan, bergabungnya Yenny adalah hal tepat bagi kedua pihak. Menurut Pohan, Yenny disambut baik karena dinilai sebagai politikus yang jejak rekamnya bersih dan belum ada cela. "Bagi Yenny, Demokrat pilihan bagus," katanya. Yenny bisa menjadi energi baru yang menyegarkan Demokrat.
Selain itu, menurut Pohan, dilihat dari sisi pencitraan, Yenny dianggap sangat baik. "Beliau itu sosok politikus perempuan yang muda, lugas, properubahan, dan popularitasnya tinggi di mata rakyat, utamanya kaum perempuan," ucap Pohan.
Tak hanya itu, Pohan, yang mengaku lama mengenal Yenny, memuji anak mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu sebagai figur yang tidak pernah lelah menelurkan gagasan dan pemikiran baru. Ia menganggap pergaulan intelektual akademisi internasional yang baik dari Yenny menjadi nilai plus tersendiri.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zanuba Arifah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny akan bergabung ke Demokrat. Namun, belum bisa dipastikan posisi apa yang akan diberikan kepada Yenny.
Sekretaris Jenderal PKBIB Imron Rosyadi Hamid saat dihubungi, Sabtu, 6 April 2013 menjelaskan komunikasi intens terjadi sejak 23 Maret lalu hingga sekarang. Menurut Imron, Yenny berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Harian Syarief Hasan.
Komunikasi yang terjadi antara lain mengenai desain kebhinekaan Indonesia. Imron mengatakan ideologi Demokrat, yakni nasionalis-religius, sejalan dengan gagasan besar Yenny, yakni kebhinekaan yang memiliki akhlak. "Kami memiliki platform yang sama dengan Demokrat," kata dia.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat: Partai Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Ini Kelebihan dan Kelemahan Pengadilan Militer
Ini Rencana Ahok Soal Menggaji Pemulung
TNI Tegaskan Investigasi Cebongan Selesai
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?