Hardiono akan digantikan oleh Mayor Jenderal Sunindyo yang merupakan Asisten Personalia Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Pengamat militer dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, menilai pencopotan Hardiono Saroso sudah tepat. Menurut Andi, Hardiono terburu-buru menutup keterlibatan personel TNI. Sedangkan Sabar, kata Andi, tak sigap mengusut pembunuhan Sersan Kepala Heru Santoso. Sabar juga tak memberi pengamanan khusus di Cebongan setelah empat tersangka pembunuh Santoso dipindah ke sana. “Pencopotan ini upaya TNI dan polisi mengatasi kesalahan struktural mereka,” kata Andi.
Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jenderal Agus Sutomo, belum bisa dimintai keterangan. Ia tak menjawab telepon dan pesan pendek yang dilayangkan Tempo. Tapi sebelumnya, Agus menyatakan siap bertanggung jawab atas tindakan anak buahnya. Hardiono Saroso juga belum bisa dimintai keterangan. Dia dikabarkan berada di Markas TNI AD. Tapi personel TNI yang menjaga markas itu tak memperbolehkan Tempo masuk dengan alasan hari libur. (Baca lengkap: Koran Minggu)
INDRA WIJAYA | SHINTA MAHARANI | WAYAN AGUS PURNOMO | PRIHANDOKO | PRAM
Topik Terhangat Tempo:
Penguasa Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita lainnya:
Investigasi TNI AD Dinilai Penuh Rekayasa
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Wiranto: Pengungkapan Kasus Cebongan Cukup 1 Hari