TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto menyatakan jika dia masih menjabat sebagai Panglima TNI, kasus Cebongan bisa diungkap dalam waktu satu hari. Namun, dia mengapresiasi langkah investigasi Tim TNI karena sudah berhasil membongkar kasus ini.
"Ini hanya soal keberanian dan kejujuran komandan," kata Wiranto di kediamannya, Jakarta Timur, Kamis, 4 April 2013 malam. Dia meminta pelaku yang terlibat dalam penyerangan ini diberi sanksi tegas. Setelah ada pemberian sanksi, kesatuan pasukan ini mesti segera dipulihkan kembali. Wiranto tidak berkomentar ketika didesak apakah pelaku mesti diadili di peradilan umum.
Dia menjelaskan, kecemburuan antara prajurit TNI dan Polri masih ada meskipun keduanya memiliki tugas yang berbeda. Polri memiliki tugas menjaga keamanan negara, sedangkan TNI bertugas menjaga pertahanan negara. Wiranto menuturkan, meskipun sudah dipisahkan dan mengalami reformasi institusi, ada hal yang mirip antara TNI dan Polri. Misalnya, soal kepangkatan.
Menurut Wiranto, kecemburuan antara dua institusi berbahaya bila dibiarkan. Dia meminta komandan prajurit TNI dan kepolisian tidak menutup-nutupi adanya kecemburuan dan tak ada masalah. "Karena itu, masalah ini mesti segera diselesaikan," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Penyerang Cebongan Anggota Kopassus
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan
Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali
Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan
Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung