TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo angkat bicara ihwal tulisan dan foto yang diunggah di jejaring sosial Facebook mengenai penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sleman, Yogyakarta.
Tulisan dan foto ini dikirim oleh seseorang yang menggunakan identitas Idjon Djanbi. "Itu enggak bisa dipertanggungjawabkan," kata Timur di halaman kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 April 2013.
Ia tak mau buru-buru menyimpulkan bahwa foto yang diunggah diambil dari institusinya. Menurut Timur, masyarakat bisa memperoleh foto semacam itu lantaran akses untuk mendapatkannya sangat luas. "Tapi apa itu bisa dipertanggungjawabkan?" ujar dia.
Tulisan itu dibuat pada Kamis 28 Maret 2013 atau beberapa hari setelah penyerangan. Tulisan disertai foto-foto korban dari tentara dan korban yang dieksekusi di penjara Cebongan. Foto-foto mengerikan itu melengkapi tulisan panjang soal penyerangan di penjara.
Sabtu, 23 Maret 2013 lalu, belasan orang menyerbu penjara Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang, pistol, dan granat. Penyerang menembak mati empat orang tahanan titipan Kepolisian Daerah Yogyakarta, yaitu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).
Keempatnya adalah tersangka pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Kepala Santoso, di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Kilometer 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013. Setelah insiden penyerbuan ini, penyidik telah memeriksa 45 saksi, baik narapidana maupun sipir penjara. Ditemukan juga 31 selongsong peluru berkaliber 7,62 milimeter dan 20 proyektil.
PRIHANDOKO
Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta
Malam Jahanam di Cebongan