Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi  

image-gnews
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri)  bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyerangan terhadap Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu dua pekan lalu, membuat banyak orang terperenyak. Bagaimanapun, gambaran belasan orang bersenjata laras panjang menyerbu penjara yang dijaga ketat dan mengeksekusi empat kriminal yang ditahan di sana memang selama ini hanya ada dalam film-film laga bikinan Hollywood.

Tak aneh jika spekulasi pun merebak. Obrolan di warung kopi sampai di jagat Internet pun penuh dengan cerita-cerita seputar penyerangan LP Cebongan ini. Ada yang akurat, tak sedikit yang dibumbui isapan jempol. (Lihat juga: Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan)

Di antara teori-teori ajaib soal perilaku main hakim sendiri ini, ada satu yang membetot perhatian khalayak ramai. Yang pertama adalah catatan seseorang yang mengklaim bernama Idjon Janbi di Facebook. Pertama kali muncul pada Kamis pekan lalu, Idjon memunculkan kesan diri sebagai orang yang punya akses pada informasi tangan pertama soal insiden Cebongan. Dengan gaya bak penulis novel detektif, dia mengupas satu demi satu fakta seputar penyerangan itu.

Yang membuat banyak orang penasaran, nama Idjon Janbi bukan nama sembarangan. Mayor (Infanteri) Idjon adalah komandan pertama Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium III (Kesko TT III) pada 1952-1956. Kesko TT III adalah nama Kopassus saat itu. Idjon asli tentu sudah lama meninggal.

Catatan Idjon ini menyebar dengan cepat bak virus. Dengan teknologi telepon pintar dan maraknya media sosial, tulisan yang identitas penulisnya tak jelas sekalipun memang bisa menyebar secepat kilat. (Tudingan Via Facebook Soal Penyerbuan LP Sleman)

Yang menarik, catatan Idjon memancing reaksi dari pengguna Internet. Seorang wartawan di Yogyakarta, misalnya, kemarin berinisiatif memeriksa klaim Idjon dan menemukan sejumlah kejanggalan. Cuit si wartawan di Twitter pun menyebar sebagai tandingan.

Polisi mengaku sudah membaca catatan Idjon di Internet soal Cebongan. "Buat saya, itu sampah," kata Komisaris Besar Kris Erlangga, Direktur Reserse Kriminal Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin. Dia menilai catatan itu sengaja disebarkan untuk mengaburkan pokok penyidikan. Dia memastikan polisi sedang melacak siapa yang ada di balik akun Idjon Janbi. Pasalnya, sejumlah foto yang dipasang di Facebook seharusnya tidak boleh bocor ke publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, juga meminta publik tidak percaya begitu saja terhadap klaim tak jelas di dunia maya. “Polisi saja belum menyimpulkan,” katanya. Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila juga memastikan ada banyak aspek dari artikel di Facebook itu yang keliru.

Dosen Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menganggap kemunculan kisah ajaib Idjon berpotensi membelokkan opini dan menyesatkan publik. “Ini strategi untuk perang opini,” katanya. Selengkapnya, baca Koran Tempo hari ini. Simak pula info penyerangan profesional di penjara Cebongan, Sleman, di sini.

MUH SYAIFULLAH | ADDI MAWAHIBUN IDHOM | AMIRULLAH

Topik Terhangat:

EDISI KHUSUS Guru Spriritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita Terkait:
Malam Jahanam di Cebongan

Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar

Akun Idjon Djanbi Bisa Ubah Persepsi Publik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

1 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

3 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

3 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.