TEMPO.CO, Garut - Mantan Bupati Garut, Jawa Barat, Aceng HM Fikri, mengaku kaget dengan aksi penolakan Srikandi Hanura terhadap dirinya dalam partai tersebut. Padahal, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto telah menerima dirinya saat kunjungan silaturahmi politik beberapa pekan lalu. "Apa dasar penolakan itu?" ujar Aceng di rumahnya di Kampung Copong, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota, Selasa, 26 Maret 2013.
Organisasi perempuan Hanura, Srikandi Hanura, menolak keras mantan Bupati Garut, Aceng HM Fikri, untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Mereka menilai Aceng telah menginjak-injak lembaga perkawinan. Aceng juga dinilai telah merendahkan kaum perempuan.
Menurut Aceng, sebagai warga negara, dirinya berhak berafiliasi dengan partai mana pun. Namun jika penolakan itu terjadi karena ia dianggap telah melecehkan kaum perempuan, hal itu harus disertai dengan fakta dan bukti. Dia menilai isu pernikahan dirinya bukan sebagai pelecehan. Sedangkan lama atau tidaknya pernikahan merupakan takdir Tuhan.
Aceng mengatakan dirinya telah meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia, jika perbuatannya selama ini dianggap melecehkan perempuan. Namun, meski begitu, bukan berarti dirinya tidak bisa menata masa depannya di dunia politik. "Pak Wiranto aware sekali dengan kehadiran saya. Saya bahagia walau belum ada tanda sah saya menjadi anggota Hanura," ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Wiranto, Aceng mengaku belum membahas soal pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif. Namun, dalam pertemuan itu, Wiranto secara jelas menerima dirinya untuk menjadi bagian dari Partai Hanura. "Bisa saja Aceng ini hanya sebagai anggota partai saja," ujarnya.
Sebelumnya, dalam sebuah acara di rumahnya, Aceng mendapat dukungan sejumlah masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, dan Serikat Rakyat Independen (SRI) untuk kembali mencalonkan diri menjadi Bupati Garut pada pilkada Kabupaten Garut yang akan digelar September mendatang.
Menyikapi desakan itu, Aceng mengaku sangat menghargainya. Namun, dia meminta para pendukungnya untuk bersabar. "Saya harus memikirkannya dulu, apakah menjadi bupati lagi akan membawa maslahat bagi saya maupun masyarakat, atau malah sebaliknya," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi
Pengamat: Penyerangan LP Sleman Tanda Frustrasi