TEMPO.CO , Jakarta: Berhati-hatilah, banyak korban penipuan melalui internet merupakan kaum terpelajar. Mereka mulai dari pengusaha ekspor, pengawai BUMN, manajer perusahaan, dosen, hingga profesor. “Rata-rata lulusan Strata-1, dan jago bahasa Inggris,” kata Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Jerry menangani beberapa kasus penipuan dengan modus yang hampir sama dan tersangka penipuan yang ternyata masih satu komplotan, yaitu komplotan Afrika, yang anggota berasal dari Benua Hitam itu.
Ia mencontohkan tiga profil korban yang menjadi korban penipuan lewat internet. Pertama, sebut saja Putra, 44 tahun. Pegawai salah satu perusahaan BUMN itu tertipu sebanyak Rp 137 juta sekitar bulan Januari lalu. Ia dikelabui perempuan yang mengaku asli Indonesia bernama Kusuma Wilson dan tinggal di London, Inggris.
Lewat jejaring sosial, Kusuma meminta pertolongannya untuk menampung hartanya sebanyak USD 2 juta, sementara ia mempersiapkan kepulangannya ke Indonesia. “Bapak itu murni berniat menolong. Tapi malah dia tertipu,” kata dia.
Lain lagi yang terjadi dengan pengusaha garmen, sebut saja namanya Putri, 51 tahun. Salah satu eksportir pakaian yang pernah tinggal di Amerika itu tertipu melalui Facebook bermula dari perkenalannya dengan pria yang mengaku tentara Inggris bernama Ray Christofher, tahun lalu. Sekitar tiga bulan Putri menjalin hubungan dengan Ray via dunia maya. “Akhirnya Putri tertipu sekitar Rp 1,78 miliar.Padahal mereka belum pernah bertemu langsung, hanya melalui internet dan telepon,” ujar Jerry.
Ada pun korban lain sebut saja Asih, manajer sebuah perusahaan di Jakarta. Perempuan berusia 44 tahun itu tertipu “calon suaminya” bernama Jhonson Sina yang merupakan warga negara Nigeria. Berkenalan melalui situs jejaring sosial twoo (serupa Facebook), Jhonson yang sudah menetap di Indonesia bahkan telah melamar Asih.
Untuk meyakinkan perempuan yang telah menjadi hajjah itu, Jhonson rela pindah keyakinan dan memeluk agama Islam. “Ibu Asih mengalami kerugian Rp 1,2 miliar, dan tersangkanya sudah lari ke luar negeri, mungkin pulang ke negaranya,” kata dia.
Jerry mengimbau setiap orang yang berinteraksi melalui dunia maya harus lebih berhati-hati. Sama seperti pesan Asih saat bertemu dengan Tempo. “Hati-hati percaya dengan orang yang baru kita kenal,” ujarnya. Ia enggan membuka lagi aib yang menimpanya. Baca Edisi Khusus Tipu-Tipu Jagat Maya
MUNAWWAROH
Berita terpopuler:
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel
Anggota Kopassus Diduga Serbu Penjara di Sleman
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV
Adi Bing Slamet 'Diserbu' Pengikut Eyang Subur