TEMPO.CO, Purwokerto - Sejumlah mahasiswa calon wisudawan menyatakan malu mengikuti kegiatan wisuda Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yang akan digelar hari ini. Calon wisudawan merasa malu karena diwisuda oleh Rektor Unsoed Edy Yuwono yang saat ini menyandang status tersangka kasus korupsi. “Banyak laporan yang masuk ke BEM, mereka merasa malu diwisuda oleh rektor dengan status tersangka,” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unsoed, Firman Nugraha, Senin, 18 Maret 2013.
Ia mengatakan, meski statusnya baru tersangka, tapi secara moral sudah mempengaruhi mahasiswa calon sarjana itu. BEM pun berencana akan menggelar aksi penuntasan kasus korupsi di Unsoed bersamaan dengan acara wisuda itu. Firman berharap, Kejaksaan Negeri Purwokerto segera membawa kasus ini ke pengadilan agar bisa cepat selesai. Selain itu, ia juga mendesak senat universitas untuk segera bersikap agar kondisi kampus bisa segera stabil kembali.
Rektor Unsoed Edy Yuwono saat ini dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Purwokerto atas kasus dugaan korupsi kerja sama Unsoed dengan PT Aneka Tambang. Meski sudah menyandang status tersangka, Kejaksaan hingga kini belum menahan Edy.
Audy Nur Ichsan, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2007, mengatakan malu jika nantinya Rektor Unsoed yang memimpin acara wisuda. "Malu-maluin aja. Mendingan serahin ke bawahan Rektor," ujarnya. Ia mengatakan seharusnya Rektor bisa lebih fokus dalam menyelesaikan kasus hukum yang menimpa dirinya. “Kami takutnya ijazah yang ditandatangani Rektor tidak diakui dunia kerja,” kata dia menambahkan.
Juru bicara Unsoed, Endang Istanti, mengatakan meski ada persoalan hukum, Rektor dipastikan datang untuk memimpin wisuda. “Rektor sudah mengkonfirmasi akan tetap datang untuk memimpin wisuda,” kata dia. Meski sudah tersangka, kata dia, azas praduga tak bersalah tetap harus diutamakan. Ia mengatakan, pada wisuda kali ini, ada 994 wisudawan yang akan menyandang gelar baru. Jumlah itu terbagi dari jenjang diploma satu hingga pascasarjana.
ARIS ANDRIANTO