TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rupanya masih belum mau membicarakan bursa calon presiden maupun bursa calon wakil presiden pada Pemilu 2014. Karena itu, ketika ditanya mengenai popularitas dan elektabilitasnya dalam jajak pendapat oleh lembaga survei, Jokowi enggan menjawabnya.
Ahad, 17 Maret 2013, Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil surveinya yang menempatkan Jokowi sebagai calon wakil presiden paling potensial. Jokowi berada di atas Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa, dengan tingkat elektabilitas 35,2 persen dari responden.
Ditanya mengenai hal itu pun, Jokowi tak mau banyak berkomentar. "Saya enggak mau mikir. Saya enggak mikir, polling, elektabilitas," kata Jokowi seusai diskusi wirausaha bersama Chairul Tandjung di gedung SMESCO, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2013.
Lembaga Pusat Data Bersatu pernah membuat survei serupa yang diumumkan empat bulan setelah Jokowi menjadi gubernur terpilih. Jokowi mendapat dukungan 21,2 persen responden untuk maju sebagai calon presiden. Ditanya soal ini pun, Jokowi kala itu menjawab singkat sembari bercanda.
“Apaa?!" kata Jokowi seolah kaget. Kemudian Jokowi mengatakan dirinya tidak pernah berpikir untuk masuk dalam bursa calon presiden. "Saya enggak ada mikir itu, enggak mikir, sama sekali enggak mikir."
Jokowi selalu menekankan keinginannya menyelesaikan masalah DKI Jakarta.
SUTJI DECILYA | WANTO
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Kontroversi Densus
Simpanan dan Istri-istri Djoko Susilo
Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses
Yusuf Supendi Gabung Hanura, Anis Matta Cuek
Bawa 3 Kg Ganja, Mobil Tabrak Polisi Hingga Tewas