TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kembali pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
"Menurut saya, harus kita pikirkan kembali bersama-sama. Apakah pilkada ini tidak terlalu boros sebagai (sebuah) bangsa?" kata Prabowo saat bertemu Presiden SBY di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Maret 2013.
Terjadi banyak praktek politik uang dan jual-beli suara dalam setiap pilkada. Dengan demikian, banyak kandidat yang akhirnya mengambil dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kepentingan kampanye. "Ini saya kira bukan rahasia. Ini rahasia umum," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, SBY menunjukkan sikap terbuka untuk meninjau pelaksanaan pilkada. "Mari kita bahas bersama," ujar Prabowo menirukan SBY. Prabowo mengatakan, pilkada mungkin bisa lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan menggunakan sistem tidak rahasia.
"Anggota DPRD yang terpilih untuk memilih bupati, dia harus berdiri. Jadi rakyat akan melihat, 'wakil saya yang saya utus, dia memilih benar atau tidak'," ucap Prabowo. "Kalau pemilihan secara rahasia, itu kemungkinan ada sogok-menyogok."
Dalam pertemuan itu, kata Prabowo, SBY juga membicarakan Pemilihan Umum 2014. "Beliau katakan, silakan terus turun ke rakyat dengan baik. Siapa yang nanti dapat mandat dari rakyat, beliau bilang, 'ya, itu yang menentukan yang di atas'," ujar Prabowo.
Adapun pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu dimulai pukul 15.30 WIB. Prabowo didampingi Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Sedangkan SBY didampingi, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
PRIHANDOKO
Baca juga
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Tahanan Hercules dan Puluhan Anak Buahnya Dipisah
Daud Kei Jenguk Hercules di Tahanan Polda
Polisi Bentuk Tim Khusus Kejar Perampok Emas