TEMPO.CO, Jakarta - Komisi DPR bidang Kehutanan akan mempertanyakan rusaknya kawasan Puncak, Bogor yang menjadi bagian dari penyebab banjir Jakarta. Dalam rapat dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, Romahurmuzzy, mengatakan akan menanyakan keseriusan Kementerian dalam mengurus taman nasional ini.
“Tidak bisa mereka lepas tangan begitu saja,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang biasa disapa Romy ketika dihubungi Tempo.
Komisi DPR akan meminta Kementerian untuk banyak berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Bogor dalam pengelolaan taman nasional. Komisi menilai selama ini ada kesan ambigu dari Kementerian Kehutanan dalam menangani pengelolaan kawasan puncak, bahkan terkesan lepas tangan. Kementerian tak menindak pemilik-pemilik vila yang masih bertahan di Puncak.
Padahal, kata Romy, pemerintah sudah mengambil alih kepemilikan villa dan berniat mengubahnya kembali menjadi hutan. “Perlu ditelusuri juga apakah ada nama besar di balik pembangunan villa itu sehingga pemerintah terkesan lepas tangan.”
Menteri Zulkifli Hasan sebelumnya berdalih pengelolaan dan pengawasan kawasan Puncak, Bogor, semestinya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Bogor, termasuk penertiban dan pembongkaran vila-vila di sana. "Pemerintah daerah, dong," kata Zulkifli ketika ditemui Tempo di Gedung Manggala Wanabakti, kantor Menteri Kehutanan, Selasa pekan lalu. "Misalnya, di sini dibangun rumah tanpa IMB, kan dibongkar."
Menurut Zulkifli, saat ini 85 persen kewenangan perizinan ada di pemerintah daerah. Sehingga, pemerintah daerah yang harus bertindak. "Tidak bisa dong cuci tangan begitu," katanya.
Sampai kini pembangunan vila-vila liar terus berlangsung di Lokapurna. Tim investigasi majalah Tempo edisi Senin, 4 Maret 2013, menemukan ratusan vila mengerus lahan di hulu Sungai Cisadane itu. Rusaknya area konservasi ini ditengarai sebagai salah satu penyebab banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya pada Januari lalu. Tim investigasi majalah Tempo edisi Senin 4 Maret 2013 menelisik lahan di kawasan pegunungan yang dikuasai para pesohor.
IRA GUSLINA SUFA
Baca Investigas Tempo
Begini Modus Makelar Tanah di Taman Nasional
Ketika Resapan Cisadane Kian Menganga
Ratusan Vila Berdiri di Taman Nasional
Program Rekayasa Cuaca Pindah ke Jawa Tengah