TEMPO.CO, Jakarta-Bekas Menteri Keuangan Fuad Bawazier angkat bicara soal tudingan bahwa dialah pelaku pembocor Surat Pemberitahuan (SPT ) pajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Fuad justru menantang pemerintah untuk mengusut pembocor rahasia negara tersebut.“Saya justru minta, berani gak pemerintah mengungkap siapa pembocor SPT pajak presiden?,” ujar Fuad kepada Tempo, Ahad, 3 Maret 2013. Dia mengaku pesimistis pemerintah berani membongkar pembocor dokumen pajak presiden dan keluarganya.
“Pasti tidak berani, karena pembocornya gak jauh dari pihak istana,” kata Fuad. Dia menilai, pembocor data pajak keluarga presiden bisa diseret ke meja hijau. “Itu perbuatan pidana, bisa masuk penjara.” Fuad meminta pemerintah untuk menyelidiki pembocor itu, “Daripada menuduh saya, lebih baik selidiki. Saya bisa tuduh balik siapa pembocornya,” ujar Fuad.
Sebelumnya, Harian The Jakarta Post memberitakan soal SPT keluarga Presiden. Di situ disebutkan bahwa Yudhoyono menerima Rp 1,37 miliar (US$ 143 ribu) selama 2011, selain Rp 107 juta pendapatan lain dari royalti. Dari penghasilan itu, Presiden menyetor pajak penghasilan pasal 21 sebanyak Rp 378,2 juta lebih. Lalu ada rekening bank senilai Rp 4,98 miliar dan US$ 589.188, yang dilaporkan sebagai perolehan pada tahun yang sama, tanpa penjelasan tentang asal-usulnya. Dari perincian itu, total aset Presiden tertulis berjumlah Rp 7,367 miliar dan US$ 589.188.
Sebagai perwira menengah di Angkatan Darat, Agus Harimurti dalam laporan itu ditulis memiliki pendapatan Rp 70,2 juta lebih pada 2011, dan membayar pajak penghasilan Rp 2,76 juta. Tapi ada lima rekening yang dilaporkan berjumlah Rp 1,643 miliar, yang seluruhnya disebut perolehan pada 2011 dan tak dijelaskan asal-usulnya.
Adapun Ibas, sebagai anggota DPR sejak 2009, mengaku memperoleh penghasilan Rp 183 juta pada 2010. Ia juga memiliki investasi senilai Rp 900 juta di PT Yastra Capital, setoran tunai sebesar Rp 1,59 miliar, dan setara kas sebesar Rp 1,57 miliar.
Ibas tidak menyertakan setiap penghasilan tambahan, seperti pembayaran dividen, sumbangan, saham, atau hasil investasi. Tapi ia disebut memiliki total aset sebesar Rp 6 miliar lebih, termasuk sebuah mobil Audi Q5 SUV senilai Rp 1,16 miliar. Data itu dibandingkan dengan laporan kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menyebutkan Ibas memiliki aset senilai Rp 4,42 miliar pada 2009.
SUBKHAN