TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum M. Nazaruddin, Rufinus Hutauruk, menyatakan, kliennya memang banyak menyebut nama tokoh terkait dengan kasus Hambalang dalam pertemuan di Cikeas. Namun Nazar belum pernah menceritakan siapa saja tokoh itu secara detail dan isi pertemuan di rumah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei 2011.
“Nazar mengaku tahu soal kasus Hambalang dan membantah keterlibatannya soal Wisma Atlet,” kata Rufinus saat dihubungi oleh Tempo, Rabu, 27 Februari 2013. Pertemuan di Cikeas, lanjut Rufinus, merupakan permintaan Anas. “Nazar sempat menolak, namun akhirnya setuju karena sudah diatur oleh Anas.”
Pertemuan yang berlangsung di Cikeas pada 23 Mei 2011 itu, lanjut Rufinus, bertujuan untuk menyusun skenario soal Hambalang. “Bahwa ada kekecewaan SBY usai mendengarkan cerita Nazar, itu tidak disampaikan (oleh Nazar),” kata dia.
Nazar, kata Rufinus, memang diminta untuk menceritakan Hambalang. “Tapi tidak dibahas dengan detail. Yang jelas semua anggota Majelis Tinggi hadir.” Pertemuan tersebut, lanjut Rufinus, lebih banyak berfokus pada kasus Wisma Atlet yang membelit Nazar.
Ketika itulah Nazar dijanjikan perlindungan oleh Anas. “Anas janji akan protect (melindungi) Nazar selama sekitar tiga tahun, sampai kasus ini (Hambalang) selesai.” Untuk itu, Nazar diminta segera berangkat ke luar negeri. “Tapi dia kecewa. Begitu berangkat ke Singapura, Nazar baru tahu dia dicekal.”
Kliennya mengaku tidak terima dipersalahkan dalam kasus Wisma Atlet. “Yang menikmati uangnya kan Anas sebagai ketua umum, bukan Nazar,” ujar Rufinus. Dia membantah kliennya pernah menyebut Ibas menerima aliran dana Hambalang. “Setahu saya tidak pernah, enggak ada dia sebut nama Ibas.” Nazar sendiri kini telah menjadi terpidana dalam kasus Wisma Atlet SEA Games.
Dalam wawancara khususnya dengan RCTI, Anas menyatakan, Amir Syamsuddin yang mestinya menjelaskan pengakuan Nazar tentang Ibas, yang juga menerima aliran dana Hambalang. Apabila Amir tak bersedia menjelaskan ke publik, pada saatnya Anas akan menjadi cadangan untuk menerangkannya.
Dalam pertemuan itu, SBY disebut-sebut murka mengetahui putranya, Ibas, menerima aliran duit Hambalang. "Kalau itu, tanya Pak Amir Syamsuddin, Pak Amir pernah pertama kali meminta keterangan atau informasi dari Nazaruddin tentang aliran-aliran uang salah satunya ya, dan memang jawaban Nazaruddin mengejutkan. Dia menyebut beberapa orang yang menerima uang itu," kata Anas dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan RCTI, Rabu dinihari, 27 Februari 2013.
SUBKHAN
Baca Juga
Perlawanan Anas: Dana ke Ibas Tanya ke Amir
Mahfud MD: Teman Korupsi Jangan Ditutupi
Xavi Bisa Sejajar dengan Hierro dan Raul
Perlawanan Anas: SBY Anggap Anas Tak Loyal