Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kera Lereng Merapi Menyerang, Waspadai Rabies

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Gunung Merapi dilihat dari Kali Kuning, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Gunung Merapi dilihat dari Kali Kuning, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Para wisatawan dan warga di kawasan Kaliurang dan sekitarnya diimbau hati-hati terhadap kera ekor panjang (macaca fascicularis) yang jumlahnya ribuan di lereng Gunung Merapi itu. Sebab, jika tergigit bisa menyebabkan luka dan terkena penyakit rabies. "Kawanan kera sering turun ke warung di kawasan Kaliurang bahkan ke pemukiman warga," kata Kepala Seksi Konservasi Alam, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta, Titik Sudaryanti, Senin 18 Februari 2013.

Jika merasa terganggu, kera-kera  itu akan menyerang. Bahkan saat warga atau wisatawan memberi makanan kecil.  Kawanan kera  liar yang sampai menyerang dan merusak warung-warung makan pun diburu dan dijerat untuk dibawa ke penangkaran untuk diberi vaksin bekerja sama dengan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman.

Kawanan kera  itu, jika kehabisan makanan di hutan lereng Merapi di sisi barat daya, maka mencari sumber makanan hingga ke pemukiman warga. Maka perlu kewaspadaan jika mereka menyerang manusia. Ia menyatakan, pada Desember tahun lalu ada seorang bocah digigit monyet di Dusun Tekik, Turi, Sleman. Anak itu lalu dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.

Sayangnya, kata dia kera-kera  liar itu tidak divaksin. Jelas saja, kawanan itu merupakan binatang liar yang dilindungi dan hidup di kawasan hutan. Otomatis, ada kesulitan dalam penangkapan kera liar untuk divaksin. "Kami memasang perangkap monyet di lokasi yang menjadi sasaran kera di permukiman," kata dia.

Kawanan monyet itu sering  mencari makan di sekitar pemukiman karena beberapa hal. Pola makan kera  itu berubah karena banyak pengunjung yang memberi makanan. Sedangkan kawasan hutang di lereng gunung itu mayoritas rusak akibat erupsi 2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Sleman, Suwandi Aziz menambahkan, pihaknya selalu menyediakan vaksin penyakit rabies. Yaitu untuk vaksin  anjing liar dan kera r panjang yang membahayakan warga. "Sayangnya sulit sekali menangkap kera-kera itu," kata dia.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, kera ekor panjang bisa menularkan rabies melalui gigitan.  Luka bekas gigitan tersebut bisa menyebabkan masuknya kuman atau virus dan terkena penyakit rabies. "Jangan sampai tergigit," kata dia.

MUH SYAIFULLAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

15 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.