TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akhirnya mengakui ia berteman dengan Ahmad Fathanah. Keterangan tersebut disampaikan kepada Zainudin Paru, pengacara Luthfi dalam kasus suap daging sapi impor yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dia (Fathanah) itu adik kelasnya ketika kuliah di Arab," kata Zainudin saat dihubungi, Selasa, 5 Februari 2013.
Majalah Tempo edisi 4 Februari 2013 menulis bahwa Fathanah sudah lama menjadi mitra Luthfi. Mereka pernah sama-sama menempuh pendidikan di King Saud University, Riyadh, Arab Saudi. Keterangan soal kuliahnya mereka di Arab dibenarkan oleh Zainudin.
Dalam artikel majalah Tempo berjudul Dagang Kuota Partai Sejahtera, disebut pada Juli 2004, Ahmad dan Luthfi mendirikan perusahaan PT Atlas Jaringan Satu. Perusahaan ini bergerak di bidang pembangunan dan perdagangan. Dalam salinan akta perusahaan, Fathanah menggunakan nama asli: Haji Olong Achmad Fadeli Luran.
Soal ini, Zainudin mengatakan Luthfi belum berkomentar. Karena itu, dia tak bisa memastikan apakah Luthfi dan Ahmad punya perusahaan selain PT Atlas. "Soal itu belum ada konfirmasi," katanya.
Ahmad dan Luthfi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap daging sapi impor oleh KPK. Kedua tersangka ini merupakan buah operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Selasa, 29 Januari 2013. Ahmad ditangkap di Hotel Le Meridien bersama seorang perempuan bernama Maharani. Saat itu ia membawa uang Rp 1 miliar yang disimpan di kantong plastik. Ahmad diduga berperan sebagai kurir pengambil suap.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler Lainnya:
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Diduga Gelapkan Pajak, Apa Kata SBY?
Abraham Samad : KPK Tak Gantung Status Anas
Anas Menjawab Desakan Mundur dari Demokrat