Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan Sumbawa, 1.800 Warga Mengungsi

image-gnews
REUTERS/Herwig Prammer
REUTERS/Herwig Prammer
Iklan

TEMPO.CO, Sumbawa Besar - Sekitar 1.800 warga yang menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungsi di Markas Kodim Sumbawa Besar. Rumah mereka menjadi sasaran pembakaran dalam kerusuhan yang terjadi Selasa kemarin, 22 Januari 2013.

"Kami mengungsi sejak kemarin pagi pukul 09.00," kata Wayan Sarda, salah seorang korban, ketika ditemui Tempo di lokasi pengungsian, Rabu, 23 Januari 2013.

Menurut Sarda, lebih dari 30 rumah warga di Jalan Baru, Kelurahan Uma Sima, rata dengan tanah setelah dibakar massa. "Rumah saya habis. Sehelai baju pun tak ada yang tersisa," ujarnya.

Sarda mengaku tidak tahu pasti penyebab kerusuhan yang disertai penyerangan terhadap rumah warga itu. Namun, pada Selasa pagi, 22 Januari 2013, saat dirinya berada di dalam kendaraan ketika hendak mengantar anaknya ke sekolah, tiba-tiba kendaraan yang ditumpangi dicegat dua orang.

Sarda ditanya mau dibawa ke mana anaknya. Sarde tak melawan meski dibentak oleh dua orang tersebut. Sikap Sarda yang tak melawan membuatnya lolos dari amukan. "Ibu-ibu yang ada di samping saya ikut bantu, jadi saya dibiarkan antar anak saya ke sekolah," ucapnya.

Saat sampai di sekolah anaknya, Sarda mendapat telepon yang mengabarkan akan terjadi penyerangan terhadap warga kampungnya. Saat pulang, Sarda melihat ratusan orang mengamuk dan menenteng senjata tajam. Rumahnya dan seluruh isinnya ludes dilalap api. "Untung anak dan istri saya selamat," tuturnya.

Seorang pengungsi lainnya, Made, menuturkan bahwa para pengungsi membutuhkan pakaian, selimut, dan makanan siap saji. "Tadi pagi kami sudah diberi makanan oleh pihak Pemda Sumbawa," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Made, sejumlah saudaranya yang rumahnya selamat dari amukan massa masih bertahan di Sumbawa Besar. "Setiap rumah dijaga polisi," kata Made pula.

Selasa kemarin terjadi kerusuhan massa yang disebabkan beredarnya informasi tentang kematian Arniati alias Atik, 29 tahun. Warga Dusun Berang Belo, Desa Berang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, itu dikabarkan tewas setelah diperkosa pacarnya, seorang oknum Polres Sumbawa, Brigadir Polisi I Gede Eka Suarjana. Peristiwa pemerkosaan terjadi setelah keduanya mengunjungi lokasi wisata pantai Watugong, Kecamatan Badas.

Namun, isu tersebut dibantah pihak kepolisian yang mengatakan kematian Atik disebabkan kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor yang ditmnpangi pasangan kekasih itu tiba-tiba jatuh dan Atik mengalami luka berat hingga meninggal dunia.

Kepala Bidang Humas Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Sukarman Husein, mengatakan nama korban adalah Arniyasi binti Abdul Hamid, 32 tahun. “Karena kecelakaan tunggal. Out of control.”

Akibat kerusuhan tersebut, puluhan bangunan berupa rumah, fasilitas bisnis, rusak dan terbakar. Massa juga membakar sejumlah kendaraan.

AKHYAR M NUR | SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

25 November 2016

Para peserta parade membawa lentera di festival perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan, 3 Maret 2015. Robertus Pudyanto/Getty Images
Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

Saat ini, situasi Kota Singkawang normal dan aman terkendali.


Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

28 Oktober 2016

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

Tembakan polisi menewaskan Onesimus Rumayom, 40 tahun. Selain mengakibatkan korban tewas, kerusuhan menyebabkan lima orang terluka. Dua di antaranya kritis.


2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

27 Oktober 2016

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai memberikan keterangan pers ihwal hasil penyelidikan peristiwa bentrokan antara TNI Angkatan Udara (AU) dengan warga Desa Sarirejo. Keterangan pers itu dilaksanakan di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Lani Diana.
2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

Kerusuhan dipicu oleh tewasnya bocah asli Papua, Vigal Pauspaus.


Buntut Bentrokan Warga dan Polisi di Karo, Kapolres Dicopot

8 Agustus 2016

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Buntut Bentrokan Warga dan Polisi di Karo, Kapolres Dicopot

Dalam surat perintah pergantian kapolres, tak disebutkan apa kaitannya dengan kerusuhan di Karo.


Kerusuhan Tanjungbalai Jadi Kasus Penistaan Agama

3 Agustus 2016

Dua wihara dan lima kelenteng yang terletak di wilayah Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara, dibakar oleh sekelompok massa 29 Juli 2016 (Foto: Istimewa)
Kerusuhan Tanjungbalai Jadi Kasus Penistaan Agama

Polisi akan menjerat perempuan berinsial M yang memprotes pengeras suara di masjid Tanjungbalai dengan kasus penistaan agama.


Presiden: Perbedaan Jadi Kekuatan, Tindak Perusuh

1 Agustus 2016

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. TEMPO/Subekti
Presiden: Perbedaan Jadi Kekuatan, Tindak Perusuh

Presiden Joko Widodo memerintahkan Polri menindak tegas pelaku
yang bertindak anarkistis dalam peristiwa di Tanjung Balai.


Rusuh Tambang Emas di Banyuwangi, Ini Penyebabnya  

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO
Rusuh Tambang Emas di Banyuwangi, Ini Penyebabnya  

BaFFEL mencatat, dalam satu bulan ini telah terjadi tiga kali benturan warga penolak tambang dengan TNI dan Polri.


Ini Alasan Polres Banyuwangi Tembak Warga saat Rusuh Tambang

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Ini Alasan Polres Banyuwangi Tembak Warga saat Rusuh Tambang

Menurut Bastoni, selain warga, dua orang anggota polisi juga terluka parah karena insiden itu.


Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, 4 Warga Diduga Kena Tembak  

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO
Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, 4 Warga Diduga Kena Tembak  

Menurut Achmad, seorang saksi menyebut situasinya seperti perang.


Ketua RT Tertembak, Markas Polisi Dijaga Tentara  

18 Mei 2015

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua RT Tertembak, Markas Polisi Dijaga Tentara  

Seorang warga bernama Baharudin, 45 tahun, ketua RT 18 lingkugan Sampir , Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, tewas diterjang peluru aparat polisi.