TEMPO.CO, Jakarta - Rupanya tak hari ini saja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja mendadak. Selama satu setengah tahun dalam sisa masa pemerintahannya, Presiden akan semakin sering melakukan kunjungan mendadak. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di luar kota.
"Mungkin hampir setiap minggu, ada yang formatnya sidak seperti ini, ada yang pejabatnya ikut," kata Daniel Sparringa, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, di Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Jumat, 4 Januari 2012.
Menurut Daniel, kunjungan mendadak ini bertujuan melihat langsung kondisi di daerah dan memastikan program-program pemerintah dijalankan semaksimal mungkin. "Presiden ingin kabinetnya berakhir cemerlang," kata Daniel.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, menjelaskan, setiap hasil kunjungan mendadak akan dimasukkan ke dalam rapat kabinet. "Dievaluasi supaya tahu arah kebijakannya ke depan," kata Firmanzah.
Tetapi, kunjungan mendadak dan evaluasi tidak benar-benar dilakukan rutin setiap minggu. "Karena juga ada banyak kunjungan kerja lain, seperti ke luar negeri," ujar mantan dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.
Daniel dan Firmanzah membantah bahwa tindakan blusukan SBY ini meniru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Tidak, justru Presiden ingin menjauhi pencitraan karena tidak akan bersaing dengan siapa pun di 2014," kata Daniel.
Apalagi, Firmanzah menambahkan, setiap anggota staf dan para menteri yang mengikuti sidak akan mendapat pekerjaan rumah. "Kami disuruh mencatat butuhnya apa, apa fasilitas yang tidak didapat publik. Contohnya di sini, kalau tidak datang langsung mendadak, tidak tahu kalau di sini solar untuk nelayan terhambat," kata Firmanzah.
Di Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir, Presiden SBY tidak sekadar melihat stasiun pengisian bahan bakar umum, tetapi juga berdialog dengan para nelayan di dermaga, melihat kondisi perahu nelayan dan unit usaha, hingga turut terlibat dalam proses pelelangan ikan.
"Kalau saya ikut lelang, bisa merusak harga pasar. Saya hanya bisa bantu Rp 100 juta, tolong digunakan sebaik mungkin," kata SBY.
ARYANI KRISTANTI
Terpopuler:
BMW Maut Terdaftar Atas Nama Perusahaan Hatta
DPR Kecam Larangan Perempuan Membonceng Ngangkang
Angie: Tuntutan Jaksa Bagai Petir di Siang Bolong
Dahlan Iskan Dituding Curi Desain Ferrari Listrik
Mancini Adu Jotos dengan Balotelli