TEMPO.CO, Makassar - Sebanyak 200 anggota Front Pembela Islam (FPI) dikerahkan untuk mengamankan Natal, 25 Desember di Kota Makassar. Pelibatan mereka berdasarkan koordinasi dan permintaan dari kepolisian. Tidak hanya FPI, organisasi masyarakat lainnya juga diminta turut serta untuk menjaga keamanan saat perayaan hari besar keagamaan umat kristiani ini.
Ketua Majelis Syuro FPI Sulawesi Selatan, Muchsin Al Habsy mengatakan ratusan anggotanya siap memantau keamanan di Kota Makassar, mulai misa malam Natal. "Pengamanan ini kami lakukan sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama," kata Muchsin, Senin 24 Desember 2012. Pola pengamanan dilakukan, lanjut dia, dengan cara berpatroli atau keliling Kota Daeng. Patroli tersebut berjalan sekali dalam dua jam.
Soal pelibatan ormas dalam pengamanan Natal, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Makassar, Agussalim Syam mengatakan pengamanan yang dilakukan tidak seperti sistem yang dianut kepolisian, yakni melekat di objek vital, semisal gereja atau siaga di posko pengamanan dan pelayanan. Menurut dia, FPI punya cara tersendiri, tanpa mengesampingkan aturan hukum yang berlaku, seperti menjalin koordinasi dengan korps Bhayangkara.
Pengamanan melalui patroli, menurut Agussalim, dimaksudkan sebagai pemantauan dari jarak jauh. Di Makassar, tercatat lebih dari 1.000 anggota FPI. Adapun anggota yang aktif melakukan kegiatan lapangan mencapai 50-60 persen.
Sementara itu, Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jenderal Mudji Waluyo memberikan jaminan keamanan perayaan Natal. Pernyataan itu disampaikan Mudji saat mengunjungi Gereja Katedral, di Jalan Kajoalalido, Makassar. Beragam upaya sudah dilakukan untuk mempersiapkan pengamanan. Diantaranya, penempatan aparat di setiap gereja, pengerahan tim penjinak bom dan pelibatan ormas. "Kami juga meminta supaya dipasang CCTV," kata dia.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terpopuler lainnya:
Dahlan Termangu, Kaki Telanjang Turun ke Sawah
Bumi Akan Gelap Total Selama 3 Hari?
Ini Arti Nama Putra Ibas