TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menganggap niat Rhoma Irama maju sebagai calon presiden pada 2014 mendatang sebagai hal wajar. "Kalau mau konsekuen pada demokrasi, tidak perlu khawatir dan merasa aneh bila Rhoma Irama ingin maju menjadi capres," kata Prabowo dalam diskusi "Suara Tuhan: Suara Rakyat Vs Suara Elite" di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa, 18 Desember 2012.
Menurut Prabowo, pencalonan Rhoma sebagai capres merupakan buah dari sistem demokrasi yang selama ini dibangun. Sayangnya, menurut Prabowo, demokrasi yang terbangun belum cukup kuat. Sebab, publik masih melihat demokrasi untuk kekuasaan, bukan demokrasi untuk negara.
Mantan panglima komando strategis ini mengatakan, sistem demokrasi yang dibangun membuat siapa saja bisa maju untuk menjadi calon presiden. Rakyat dari seluruh tingkat sosial dan ekonomi diberi kebebasan untuk memilih calon pemimpin sendiri. Begitu juga dalam memilih Rhoma, rakyat bebas memilih sesuai kehendaknya. "Konsekuensinya nanti rakyat juga harus menerimanya, juga risikonya."
Prabowo mengakui, pada saat pemilihan presiden, opini rakyat sering dipengaruhi oleh opini yang terbentuk melalui hasil survei politik. Sayangnya, menurut Prabowo, masih ada sekelompok orang yang ingin mengatur persepsi rakyat itu dengan uang. Namun Prabowo tak memerinci kelompok yang dimaksud.
Bagi Prabowo, siapa pun yang terpilih dalam Pemilu 2014 nanti harus bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat secara luas. Dia juga berharap setiap calon yang maju dalam pemilihan bisa berjuang bersama melahirkan pemilihan yang bersih. "Demokrasi kuncinya ada di pemilu, dan kita bersama harus berjuang agar pemilu baik dan bersih."
Pada 2014, Prabowo sudah menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden. Prabowo bahkan telah menggelar sosialisasi di beberapa daerah tentang niatnya menjadi RI-1 ini. Namun, hingga kini, Prabowo belum melakukan deklarasi pencalonan. Ikuti perkembangan bursa calon presiden 2012 di tempo.co.
IRA GUSLINA SUFA