TEMPO.CO, Jakarta - Andi Mattalatta, kolega Andi Alifian Mallarangeng, menggambarkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai orang kikir. Setiap kerabat dari Makassar atau keluarga yang meminta jabatan atau proyek selalu dia tolak.
"Saya kaget mengapa dia bisa terkena kasus ini (Hambalang)," kata Mattalatta, yang juga bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, ketika ditemui di depan rumah dinas Menteri, Jalan Widya Chandra III/14, Jakarta, Sabtu malam, 8 Desember 2012.
Andi ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada Senin, 3 Desember 2012. Selanjutnya, ia dicegah bepergian ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, terhitung mulai Kamis, 6 Desember, hingga enam bulan mendatang.
Cegah tersebut terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga di Bulit Hambalang, Bogor, yang ditangani KPK. Lembaga itu beberapa kali memeriksa Andi sebagai saksi kasus korupsi Hambalang.
Mattalatta mengaku heran jika anak sulung keluarga Mallarangeng itu menjadi tersangka. Ia menganggap kasus ini sebagai musibah bagi keluarga Mallarangeng. Tapi ia mengapresiasi langkah Andi yang mengundurkan diri ketika ditetapkan tersangka.
"Jarang ada menteri yang rela mengundurkan diri," ujar Mattalatta. Ia juga mendukung sikap Andi Mallarangeng ini. Namun, ketika ditanya yakin atau tidak Andi terlibat, ia tidak mau berpendapat karena belum diputuskan secara hukum.
Selain Mattalatta, sejumlah tokoh nasional juga tampak mengunjungi rumah dinas menteri itu. Ada mantan Jaksa Agung Andi Ghalib dan staf khusus Menteri Pemuda yang juga mantan pemain bulu tangkis putri nasional, Ivana Lie.
SUNDARI
Berita terkait
Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis
Bursa Pengganti Andi Mallarangeng, Felix Menjawab
Kasus Hambalang, KPK Masih Berfokus pada Andi
Mereka Kandidat Pengganti Andi Mallarangeng
Sutan: Anas Tersangka, Badai Demokrat