TEMPO.CO, Jember - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember kebingungan menentukan jumlah pemilih dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur tahun depan. Sebab, data kependudukan yang diterima dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember berbeda.
"Selisih jumlah penduduk dari dua lembaga itu cukup jauh. Dan surat permintaan data kepada Bupati Jember sudah dua pekan tidak dibalas," kata Ketua KPU Jember, Ketty Tri Setiorini, Selasa, 4 Desember 2012.
Perbedaan data penduduk tersebut juga menyulitkan KPU menentukan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) serta kebutuhan logistik. Padahal, saat ini KPU Jember sedang membuat perkiraan jumlah TPS untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur dengan jumlah maksimal pemilih sebanyak 600 orang setiap TPS. Sedangkan untuk pemilu legislatif tahun 2014, di satu TPS maksimal terdapat 300 pemilih.
Menurut Ketty, berdasarkan data Dispendukcapil, jumlah penduduk Jember sebanyak 2.840.929 jiwa. Sebanyak 1.412.115 jiwa di antaranya laki-laki dan perempuan 1.428.814 jiwa. Sedangkan berdasarkan data BPS yang mengacu hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Jember sebanyak 2.332.726 jiwa, terdiri dari 1.146.856 laki-laki dan 1.185.870 perempuan.
Ketty mengatakan jumlah pemilih dan jumlah TPS harus secepatnya disampaikan kepada KPU Pusat dan KPU Provinsi Jawa Timur. Data tersebut digunakan sebagai pedoman untuk menyusun anggaran pemilu legislatif dan pemilihan gubernur.
Akibatnya, KPU Jember membuat jumlah TPS menggunakan data kependudukan dari DPRD Kabupaten Jember yang bersumber dari hasil evaluasi pelaksanaan e-KTP.
Dari data e-KTP itu, ditemukan jumlah penduduk Jember yang memiliki KTP sebanyak 2.310.000 orang. Padahal, saat pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur tahun 2008 dan pemilu legislatif tahun 2009, jumlah TPS di Kabupaten Jember mencapai 7.200 unit, dengan jumlah pemilih sebanyak 1,7 juta jiwa.
Kepala Dispendukcapil Jember, Isman Sutomo, mengatakan data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri akan segera dikirimkan ke Jember. Diperkirakan data itu diterima di Jember Rabu, 5 Desember 2012. ”Setelah DP4 kami terima, bupati yang akan menyampaikan langsung ke KPU," ujarnya.
Bupati Jember M.Z.A. Djalal mengaku kaget dengan perbedaan data jumlah penduduk tersebut. Djalal pun bingung jumlah penduduk tahun 2008 dengan data BPS maupun Dispendukcapil terdapat perbedaan yang cukup banyak. "Hanya dalam rentang waktu dua tahun terjadi lonjakan sekitar 500 ribu jiwa,” ucapnya.
Djalal merasa malu karena lonjakan tersebut dan menduga data tersebut salah. Itu sebabnya Djalal akan mencari tahu penyebab lonjakan tersebut.
MAHBUB DUNAIDY
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi