TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana meminta maaf kepada keluarga dan pendukung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid. Alasannya, suasana di kalangan masyarakat sudah tidak kondusif karena terjadi aksi demonstrasi di hampir semua kantor Partai Demokrat.
“Kalau sudah di mana-mana, membahayakan bagi kita semua,” kata Sutan ketika dihubungi, Kamis, 29 November 2012. Ia berharap permintaan maaf yang dilontarkannya Rabu kemarin bisa meredam polemik di masyarakat.
Sutan ikhlas kata-katanya ditarik kembali demi kemashalatan umat. Sutan tidak pernah menghina Gus Dur atau warga Nahdlatul Ulama lainya karena ia juga merupakan bagian dari ormas Islam terbesar di Indonesia.
Menurut Sutan, selama ini ia tidak pernah menuduh Gus Dur, panggilan Abdurrahman Wahid, sebagai seorang koruptor. Ia menuturkan ini hanya kesalahan persepsi. Apalagi suasana makin memanas ketika perkataannya dipelintir oleh aktivis Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi. “Awalnya tidak ada masalah apa-apa, kenapa dia poles?” kata Sutan.
Permasalahan tersebut mencuat usai dialog kenegaraan bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat" pada Rabu, 21 November lalu. Saat itu Sutan dianggap menghina Gus Dur karena diturunkan di tengah jabatan akibat skandal Bulog. Pernyataan Sutan itu menyulut kemarahan berbagai pihak, terutama kalangan Nahdiyyin. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, telah meminta maaf kepada publik atas perkataan Sutan tersebut.
SUNDARI
Berita terkait:
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa
Kecam Sutan Bhatoegana: Semoga Hatinya Tak Sekeras Batu
Marzuki Alie: Laporkan Saja Sutan Bhatoegana ke Polisi!
Massa Pecinta Gus Dur Demo Sutan Bhatoegana
GP Anshor Ancam Mempolisikan Bhatoegana