TEMPO.CO, Jakarta--Di bawah siraman hujan pada Senin, 26 Oktober 2012 siang itu, 30-an bocah berusia antara 6-10 tahun tampak mengantri untuk mendapatkan makan siang. Mengenakan baju putih bawahan biru, mereka adalah sebagian kecil dari sekitar 621 siswa Sekolah Darurat Kartini.
"Sehari kami mengeluarkan sekitar Rp 1 juta untuk kebutuhan anak-anak," kata salah seorang pendiri sekolah Sri Irianingsih pada Senin, 26 November 2012. Mereka yang bersekolah di sini mendapat makan siang, seragam, sepatu, dan peralatan sekolah lainnya.
Saudara kembar Iri yang juga pendiri sekolah ini, Sri Rossiati, mengatakan semua dananya dari kantong pribadi. "Dikasih Tuhan buat anak-anak lewat kami," katanya. Sesekali, lanjut dia, memang ada bantuan dari lembaga lain tetapi lebih banyak swasembada.
Bangunan sekolahnya pun sangat sederhana, hanya terbuat dari papan dan beratap seng tanpa sekat antar kelas. Di dalamnya ada tiga papan tulis besar dan dua buah kamar mandi.
Salah seorang orang tua murid, Chaeri, mengaku senang dengan keberadaan Sekolah ini. "Anak-anak jadi punya kegiatan bagus," kata ibu yang keempat anaknya mengenyam bangku pendidikan di sekolah tersebut.
Menurut Chaeri warga sempat gusar lantaran sekolah akan digusur. Beruntung sekarang mereka mendapat gedung baru. "Anak-anak bisa terus sekolah," ujarnya.
Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1990 ini sudah mengalami pasang surut, lima kali digusur. Terakhir digusur tahun 2006 dan menemukan lahan di belakang Gudang Jakarta, Lodan.
Sekolah yang disediakan untuk warga tidak mampu ini telah menghasilkan sekitar 2.000an lulusan. Saat ini muridnya ada 621 orang dari tingkat PAUD hingga SMA dan berdiri di lahan seluas 119 meter persegi.
Sekarang PT KAI menghibahkan lahan mereka seluas 340 meter persegi untuk dibangun sekolah tersebut. Lahan baru tersebut berjarak 100 meter dari gedung yang sekarang berdiri.
SYAILENDRA
Baca juga:
Dahlan Iskan Blusukan ke Sekolah Darurat
Apa Kata Dahlan Saat Mampir ke Sekolah Kartini
Kisah Pilu Sekolah Anak Jalanan Kartini
Sekolah Kartini Terancam Digusur
Terancam Digusur, Ini Kata Murid Sekolah Kartini