TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menyiagakan taruna siaga bencana (Tagana) dan peralatan di lokasi yang menjadi langganan bencana banjir, seperti di Malaka, Kabupaten Belu dan Noemuke, Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
"Kami sudah minta semua daerah untuk siaga bencana, terutama daerah yang selalu menjadi langganan banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tiny Thadeus, kepada Tempo di Kupang, Selasa, 20 November 2012.
Dua daerah itu menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Benenain. "Dua desa setiap tahun menjadi langganan banjir, sehingga perlu disiagakan sejak dini," katanya.
Siaga banjir ini, menurut dia, diberlakukan karena perubahan anomali cuaca dari musim panas ke musim hujan. Apalagi, NTT merupakan daerah yang rawan banjir, longsor, dan bencana alam lainnya. "Kami sudah siapkan berbagai peralatan-peralatan bagi korban bencana banjir," katanya.
Peralatan yang sudah siap yakni 26 tenda, empat unit perahu karet, ratusan terpal, makanan siap saji, kompor biogas, kapal motor, perahu cepat, sepeda motor, mobil tangki, dan mobil penyulingan air bersih. "Pemerintah pusat sudah siap membantu peralatan, jika bencana melanda daerah ini," katanya.
Baca Juga:
Banjir sudah mulai mengancam NTT, terlihat dari curah hujan yang mulai tinggi. Bahkan, Senin, 19 November 2012 kemarin, sejumlah ruas jalan di Kota Kupang terendam banjir, akibat hujan deras yang melanda daerah itu selama dua jam.
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
Sidang Geng Motor, Pengacara Joshua Optimistis
Shevchenko Tolak Kursi Pelatih Ukraina
Anggaran TNI AL Diblokir, DPR Minta Pemerintah Jujur
Binatang dengan Kaki Terbanyak Ditemukan
Bawaslu Belum Tanggapi Putusan KPU Soal 12 Partai