TEMPO.CO, Gresik--Penyelidik Bumi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Akhmad Zaennudin, memperkirakan semburan lumpur bercampur minyak dan gas yang ada di bekas bendungan Metutu, Kecamatan Benjeng, Gresik merupakan imbas dari banyaknya aktifitas penambangan minyak bumi yang ada didaerah itu.
"Di dalam bekas bendungan ini ada delapan sumur tua jaman belanda, tujuh sudah mati dan satu sumur masih aktif," kata Akhmad Zaennudin, disela-sela melakukan penelitian disekitar pusat semburan di bekas bendungan Metutu, Minggu 18 November 2012.
Baca Juga:
Satu sumur yang masih aktif tersebut memang hanya berjarak sekitar 15-20 meter dari pusat semburan tersebut. Meski masih aktif, namun satu sumur tersebut sudah dua tahun terakhir berhenti beroperasi.
"Apakah ini akibat sumur yang berhenti atau tidak kami belum tahu," kata dia. Satu sumur itu, biasanya memang ditambang secara sederhana dengan cara memasukkan tabung dan mengambil air dari dalam tanah untuk mencari kandungan minyak.
Dengan berhentinya aktifitas penambangan, gas bercampur minyak yang ada di dalam tanah diperkirakan akan berkumpul dan keluar dari celah-celah tanah.
Akhmad Zaennudin menambahkan model semburan yang ada di Gresik hampir sama dengan yang terjadi di Porong Sidoarjo. "Yang membedakan di Sidoarjo itu dekat dengan magma gunung api jadi lumpur yang keluar panas, sementara di sini tidak," ujarnya.
Ditempat yang sama, Peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ke Gunung Apian (BPTK) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan untuk mengetaui secara pasti komposisi yang terkandung dalam semburan di gresik diperlukan waktu sekitar 2-3 minggu. "Hari ini kita ambil sampelnya dan secepatnya akan kita teliti di lab," kata dia.
Analisa laboratorium akan dilakukan untuk mengetahui secara pasti kandungan gas hidrokarbon serta gas metan yang ada dalam semburan tersebut. Yang pasti dari hasil penyelidikan sementara diketahui jika kandungan gas metan telah mencapai 5 persen. Artinya, di kawasan itu radius 100 meter sangat mudah terbakar jika tersulut api. Karenanya, hasil dari penelitian ini selanjutnya juga akan dijadikan rekomendasi mengenai keamanan kawasan tersebut.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Baca juga:
Semburan Lumpur Gresik Berbeda dengan Lapindo
Akhir Pekan, Lumpur Gresik Jadi Tempat Wisata Baru
Pusat Vulkanologi Teliti Kandungan Lumpur Gresik
Kopi Indonesia 8: Rahasia Nikmat Secangkir Kopi
Kopi Indonesia 2: Sebelas Kopi Spesial Kita