TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat belum menyikapi informasi tambahan mengenai praktek pemerasan terhadap perusahaan negara yang dikirim Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, kemarin. Anggota Badan Kehormatan bahkan belum membaca isi surat Dahlan itu.
“Kami harus menunggu anggota Badan yang masih di luar kota karena reses,” kata Ketua Badan Kehormatan, Muhammad Prakosa, Rabu, 7 November 2012. Tapi, dia memastikan sudah menerima surat bernomor SR-632/MBU/2012 itu.
Prakosa menolak berkomentar soal isi surat Dahlan. “Saya belum tahu,” katanya. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menegaskan bahwa surat itu baru akan dibuka dan dibaca setelah semua anggota Badan berkumpul.
Kemarin, surat Dahlan diserahkan ke Senayan oleh Hamra Samal, Kepala Biro Hukum di Kementerian BUMN. Dahlan sendiri menghadiri Konferensi Internasional Kajian Keislaman di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, sesuai kesepakatan dengan Badan Kehormatan, Dahlan memang tak perlu menyerahkan informasi tambahan itu sendiri. “Cukup mengirim berkas saja,” kata Faisal, mengutip penjelasan Badan Kehormatan.
Faisal menjelaskan, dalam suratnya, Dahlan menyebutkan ada sembilan anggota Dewan yang diduga memeras BUMN. ”Ada nama beserta kronologis kejadian,” kata Faisal.
Sembilan nama ini melengkapi dua nama anggota DPR yang sudah disebut Dahlan dalam pertemuannya dengan Badan Kehormatan, Senin lalu.
Delapan nama yang dilaporkan diduga memeras direksi BUMN. Sedangkan satu orang yang disebut dalam surat Dahlan justru berperan mencegah rekan-rekannya meminta upeti dari petinggi BUMN. “Pak Dahlan mengucapkan terima kasih kepada satu anggota Dewan itu,” ujar Faisal.
Di tempat terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie meminta Menteri Dahlan segera melaporkan semua anggota Dewan yang diduga memeras BUMN ke Komisi Pemberantasan Korupsi. "Dahlan orang yang pemberani, jadi jangan takut-takut," kata dia, di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.
WAYAN AGUS P | PINGIT ARIA | ANANDA PUTRI | SATWIKA M | SUKMA
Berita lain:
Dahlan Enggan Sebut Tambahan Nama Pemeras BUMN
Dahlan Bilang Tidak Apa-apa Dituntut Sumaryoto
Politikus Pemeras Terancam Dipecat
Puan Dukung Sumaryoto Gugat Dahlan Iskan
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?