TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat, Erry Saptaria Achyar, menyatakan tidak ada yang istimewa dalam perbaikan toilet yang anggarannya mencapai Rp 1,4 miliar. "Proyek ini kan sudah diprogramkan, termasuk jumlah dananya," ujarnya pada Selasa 6 November 2012.
Menurut Erry, toilet yang kondisinya perlu diperbaiki berada di Gedung Nusantara I. Nusantara I terdiri dari ruang rapat Komisi VI, VII, IX, X, dan XI, yang berada di lantai dasar dan termasuk ruangan fraksi yang terdiri dari 23 lantai.
Dari total 220 toilet di Nusantara I, sebanyak 179 rusak ringan sampai sedang, sedangkan 18 lainnya rusak berat. "Sebagian besar ada di Fraksi," ujarnya.
Menurut Erry, saat ini ada kebocoran pipa yang cukup besar yang menjadi penyebab bocornya keran di sebagian besar toilet. Akibatnya tekanan air menjadi tinggi dan merusak tuas pemutar keran. "Kata konsultan, perlu ada pengaturan pipa hydrant supaya berfungsi dengan baik," lanjutnya.
Selain kebocoran, bagian lain yang perlu diganti adalah plafon yang jebol dan juga lampu. "Kalau dicermati, tidak ada pemborosan anggaran," kata Erry.
Erry mengaku tidak tahu berapa jumlah anggaran per tahunnya untuk perbaikan toilet. "Mudah-mudahan tahun 2013 sudah tidak ada lagi perbaikan," ujarnya.
Rencana perbaikan berasal dari keputusan rapat Badan Urusan Rumah Tangga DPR yang menampung keluhan anggota dan. Namun demikian, demi memangkas anggaran, Sekjen juga berusaha melobi anggota dewan dalam memenuhi permintaannya. "Kami kan tidak mungkin menuruti semua keluhan anggota," Erry mengatakan.
Berdasarkan pengamatan TEMPO di lantai dasar Gedung Nusantara I dan di beberapa fraksi, seperti Golkar, PPP, Demokrat, dan PDI Perjuangan, kondisi toilet layak dan bersih. Tidak ada keran yang bocor atau rusak.
Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Dewi Aryani mendukung perbaikan toilet. "Kondisi sekarang sangat memprihatinkan, bocor, selang tidak berfungsi, dan bau," ujarnya.
Ia menilai, kondisi toilet di komisi sudah baik. Dewi menduga, kurang baiknya kondisi toilet disebabkan kualitas bangunan yang tidak maksimal.
Sedangkan anggota dewan dari Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana juga mendukung adanya perbaikan. Ketua Komisi Energi itu meminta agar disesuaikan dengan kondisi kerusakan. "Yang penting harus bisa dipertanggung jawabkan dan bukan hanya sekedar proyek," kata dia.
Kordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran(FITRA), Uchok Sky Khadafi, menyatakan adanya kejanggalan dalam tiga proyek senilai Rp 8,6 miliar, yang sedang masuk tahap lelang. Tiga proyek dari APBN 2012 itu menggelontorkan dana Rp 1,023 miliar untuk pagar pembatas, perbaikan toilet sebesar Rp 1,4 miliar, dan perbaikan ruang kerja sebesar Rp 6,26 miliar.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Lika-liku Upeti DPR
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?
Kekayaan Pemilik Bank Century Disita Polisi
Peminta Upeti BUMN Bisa Gugat Balik Dahlan