TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyesalkan tak kunjung diberikannya gelar kepahlawanan untuk dua Presiden Indonesia, Soekarno serta Abdurrahman Wahid. Menjelang perayaan Hari Pahlawan 10 November 2012 mendatang, kedua tokoh itu belum masuk daftar tokoh yang akan mendapatkan gelar kepahlawanan dari pemerintah.
"Saya menyesalkan, padahal semua tahu ketokohan keduanya tidak diragukan lagi," kata Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Selasa, 30 Oktober 2012. Gus Ipul, sapaan Syaifullah Yusuf mengatakan sudah mendapat kabar mengenai penetapan tokoh-tokoh pahlawan.
Menurutnya, sejak dua tahun lalu, pemerintah Jawa Timur telah mengusulkan gelar bagi keduanya. Bahkan seluruh berkas yang dibutuhkan juga telah dikirimkan ke Dewan Gelar Kepahlawanan di Kementerian Sosial.
Usulan itu, kata Gus Ipul, tak hanya berasal dari pemerintah Jawa Timur tapi juga dari puluhan komunitas, dari Nahdlatul Ulama hingga beberapa partai politik, semisal Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Semua berkas sudah terkirim, tinggal kita tunggu. Cepat atau tidaknya, tergantung Kementerian Sosial," ujarnya. Untuk mengusulkan dua tokoh ini, pemerintah Jawa Timur bahkan telah mengundang para pakar dan akademisi guna melakukan kajian kepantasan.
Hal yang sama diungkapkan Sekretaris Daerah Jawa Timur Rasiyo. "Berkasnya saja satu gepok, tebal sekali. Saya kira syarat sudah lengkap," kata dia.
Penetapan tokoh yang memiliki pengabdian tinggi terhadap negara memang membutuhkan proses. Namun waktu dua tahun untuk meneliti berkas bagi Soekarno dan Gus Dur dinilai terlalu lama.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Firman Utina Cs Sempat Lawan 12 Pemain Australia
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR