TEMPO.CO , Jakarta:Sebagai tokoh yang berperan penting melahirkan kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Sunario sangat ingin mengenang momen berharga itu.
Pada 1968 Sunario berprakarsa mengumpulkan pelaku sejarah Sumpah Pemuda. Bersama-sama mereka meminta Gubernur DKI mengelola dan mengembalikan gedung di Kramat Raya 106 milik Sie Kong Liang yang telah berganti-ganti penyewa kepada bentuknya semula.
Tempat itu disepakati menjadi Gedung Sumpah Pemuda. Tapi usul mengganti nama Jalan Kramat Raya menjadi Jalan Raya Sumpah Pemuda belum tercapai sampai sekarang.
Lima belas tahun lalu Sunario terbaring lemah di ruang gawat darurat Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Berbagai selang terpasang di tubuhnya yang kecil. Keempat anaknya mendekat ke telinga Sunario dengan suara pelan (agar tidak mengganggu pasien lain) menyanyikan lagu Indonesia Raya, Halo-halo Bandung, dan Satu Nusa Satu Bangsa. Sunario sempat tersenyum. Beberapa hari kemudian ia berpulang.
ALIA | PDAT| EVAN
Berita Terpopuler
Rahasia Kisah Asmara W.R Soepratman
W.R. Soepratman Jadi Tokoh Pergerakan
W.R. Soepratman, Biola dan Musik Jazz
Dengan Biola, WR Soepratman Bawakan Indonesia Raya
W.R. Soepratman Pencipta Indonesia raya
Gedung Sumpah Pemuda, Dari Kosan Sampai Museum
EDISI KHUSUS SUMPAH PEMUDA