TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, mengatakan Kepolisian belum berhasil mengungkap pelaku peristiwa ledakan bom di kantor Pos Polisi Lalu Lintas di Jalan Yos Sudarso, Bundaran Semaker, Poso Kota, Sulawesi Tengah, Senin lalu.
"Kepolisian masih terus melakukan pendalaman," kata Suhardi melalui pesan singkat, Rabu, 24 Oktober 2012.
Menurut Suhardi, penyidik sedang mendalami barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara, seperti sisa-sisa bom. "Pendekatannya dari modus, sisa-sisa bom, dan lainnya," kata dia.
Ledakan bom Poso melukai empat orang, di antaranya anggota polisi lalu lintas Brigadir Satu Rusliadi dan anggota Satuan Pengamanan Bank Rakyat Indonesia Muhammad Akbar. Ada lagi dua orang warga yang menderita luka ringan. Ledakan ini juga menyebabkan kaca Pos Lantas pecah, tetapi tidak sampai menghancurkan bangunan pos.
Kepolisian menyimpulkan bom tersebut berupa rakitan berdaya ledak rendah. Di lapangan ditemukan bahan peledak dari tupperwear. Ada juga campuran pecahan logam, besi, dan paku untuk memberi efek melukai. Bom menggunakan timer dan pemicu dari telepon genggam. Bom itu tersimpan dalam kontainer plastik.
Kemarin, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Birgadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan bom tersebut memiliki kemiripan dengan berbagai peristiwa bom lainnya, seperti yang terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah, dan di Solo, Jawa Tengah.
Boy menduga ledakan bom Poso tersebut terkait dengan beberapa pelaku teror yang pandai merakit bom. Dua nama yang diduga daftar pencarian orang aksi teror, Santoso dan Taufik Bulaga. Santoso diduga terlibat kegiatan pelatihan teror di Poso beberapa tahun silam. Sedangkan Taufik adalah buron ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, serta diduga terkait dengan bom bunuh diri di Solo dan Cirebon. "Taufik Bulaga itu termasuk perakit bom," kata Boy.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror baru saja menangkap terduga teroris bernama Imron di Poso. Imron diduga berperan sebagai penyuplai senjata api untuk kelompok Santoso, serta perakit bom untuk kelompok Thoriq di Solo.
Meskipun menemukan sejumlah kaitan tersebut, Suhardi yang dikonfirmasi mengatakan polisi belum berhasil mengungkap pelaku ledakan bom Poso itu. "Sampai sekarang belum ada. Nanti kalau ada info kami sampaikan," kata dia.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler:
Video Sidak Jokowi Diunggah ke Youtube
Betulkah Jokowi Usir Bos MRT?
Ini, 10 Miliarder Indonesia 2012 Versi Forbes
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo
Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh