TEMPO.CO, Madiun - Kereta Prambanan Ekspres (Prameks) rute Solo-Yogyakarta yang mengalami kecelakaan di Kalasan, Sleman, Selasa, 23 Oktober 2012, merupakan kereta repro atau hasil rehabilitasi kereta tua. Juru bicara PT Industri Kereta Api (INKA) Fathor Rasid mengatakan Prameks semula adalah kereta rel listrik (KRL) yang diimpor dari luar negeri sekitar tahun 1987.
Menurut dia, pada tahun 2005-2006, kereta tersebut direhabilitasi sekitar 80-90 persen oleh PT INKA menjadi kereta rel diesel elektrik (KRDE). “Istilahnya direhab atau dikonversi dari KRL menjadi KRDE,” ujar Fathor saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Oktober 2012.
Karena direhab hampir total, sejumlah komponen utama dari kereta, termasuk sistem transmisi yang di dalamnya, misalnya mesin, sudah diganti. Karena diubah dari KRL menjadi KRDE, kata dia, maka sistem transmisinya pun turut berubah, termasuk mesinnya diganti.
Kebijakan reproduksi atau konversi kereta tersebut, menurut dia, bukan kebijakan PT INKA, melainkan keputusan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. “INKA sebagai BUMN hanya menerima pesanan dari pemerintah maupun swasta, baik pesanan kereta baru maupun kereta rehab,” dia menjelaskan.
Menanggapi peristiwa kecelakaan sejumlah kereta, termasuk yang menimpa KRDE Prameks di Yogyakarta, kemarin, Fathor mengatakan semua tergantung kualitas produksi dan perawatan serta infrastruktur yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator. Menurut dia, sepanjang perawatannya baik dan infrastrukturnya memadai, tentu tidak akan ada masalah.
Mengenai garansi perawatan kereta dari PT INKA, menurut Fathor, rata-rata sekitar satu hingga dua tahun. Untuk Prameks, garansi resminya satu tahun, tapi sampai dua tahun sejak diserahkan pada 2006. PT INKA masih membantu perawatan atau penggantian komponen yang rusak atau bermasalah.
Soal usia penggunaan atau masa pakai kereta, menurut Fathor, rata-rata mencapai 20-30 tahun, tergantung jenis dan kapasitas penggunaan kereta. Nah, jika dihitung sejak dibuat tahun 1987 hingga sekarang, Prameks sudah berusia mencapai 25 tahun meskipun pada tahun 2005-2006 dikonversi atau direproduksi dari KRL menjadi KRDE dengan mengganti 80-90 persen komponen.
Sama dengan peremajaan yang dilakukan pada Prameks, Maguwo Ekspres ternyata juga kereta reproduksi yang semula adalah KRL impor dari luar diubah menjadi KRDE oleh PT INKA atas permintaan Kementerian Perhubungan.
Maguwo Ekspres, menurut Fathor, juga kereta lama yang diproduksi ulang dan dioperasikan kembali Agustus 2012 lalu. Namun beberapa kali mengalami kerusakan, termasuk sistem transmisinya. “Masih kami kaji dan sistem transmisinya akan diganti,” katanya.
ISHOMUDDIN
Terpopuler:
Video Sidak Jokowi Diunggah ke Youtube
Jokowi Bangun Stadion Persija Rp 1,5 Triliun
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo
Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh
Jokowi Bagikan Beras di Kampung Pulo