TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarno Putri, meminta seluruh kader partai mengutamakan sikap gotong royong dan menghidari sikap memaksakan kepentingan pribadi.
"Tidak ada individu yang digdaya dalam berpolitik. Politik mesti bergotong royong," kata Mega, ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Surabaya, Jumat petang, 12 Oktober 2012.
Baca Juga:
Menurut Mega, partai politik hadir untuk mewadahi sikap gotong royong. Itu sebabnya seluruh kader PDI-P diharapkan mampu meningkatkan budaya berjaringan, karena politik adalah kolektivitas, bukan soal orang per orang dan bukan pula soal uang semata. Begitu tidak solid, kata Mega, berarti separuh kekalahan sudah menghadang.
Kader PDI-P juga diharapkan agar terus belajar memahami teknik berpoltik yang baik dan santun. "Seleksi calon legislatif dan metode serta teknis kampanye harus diubah," ujar Mega.
Mentalitas kader yang feodal serta perekrutan calon legislatif yang semata mengutamakan kedekatan secara pribadi harus segera diakhiri. "Perilaku patologis seperti itu harus dikoreksi melalui rakernas ini," ucapnya, dengan penuh semangat.
FATKHURROHMAN TAUFIQ | DAVID PRIYASIDARTA
Berita Terpopuler
Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro
3 Bahasa Terpopuler di Indonesia
DPR Akhirnya Loloskan Anggaran Gedung KPK
PSSI Umumkan 32 Klub Terhukum