TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak menghadiri peringatan 10 tahun Bom Bali I yang berlangsung hari ini, Jumat, 12 Oktober 2012. Di saat yang sama, Perdana Menteri Australia Julia Gillard hadir dalam peringatan insiden bom yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan kehadiran Perdana Menteri Australia bukan dalam rangka kunjungan kenegaraan. "Karena sifatnya hanya peringatan, tentu Bapak Presiden tidak harus datang dalam peringatan tersebut," kata Julian di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat siang.
Menurut dia, keputusan Presidan menugaskan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mendampingi Julia sudah mewakili pemerintah. Meski SBY tak hadir, Julian melanjutkan, hal tersebut tidak mengurangi perhatian dan rasa prihatin pemerintah terhadap makna peringatan tersebut.
"Ini memang telah dikomunikasikan jauh hari karena memang Bapak Presiden memiliki agenda lain sehingga Menteri Luar Negeri yang diutus," ujar Julian. Menurut dia, SBY dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, hari ini.
Julian membantah ketidakhadiran SBY disebabkan adanya informasi dari intelijen ihwal kondisi keamanan di Bali. "Kami justru mendapatkan informasi bahwa kondisi di Bali sepenuhnya under control," ucapnya.
Peringatan Bom Bali I dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana. Kepolisian Daerah Bali mengerahkan 1.003 personel dengan tambahan 118 personel dari Markas Besar Kepolisian. TNI turut menyiagakan 1.000 anggotanya. Selain pasukan dari Bali, kedatangan tamu negara biasanya akan mendapat pengamanan dari Grup C Pasukan Pengamanan Presiden.
Sebanyak 202 orang tewas dalam tragedi Bom Bali di Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002. Di antara korban tewas, 88 orang merupakan warga Australia. Tiga ledakan terjadi saat itu di Paddy''s Pub, Sari Club, dan dekat kantor Konsulat Amerika Serikat.
PRIHANDOKO
Berita lain:
Ditanya Soal Anas, Angie Sesenggukan
Gubernur Lampung: Model Apa Negara Begini?
Politikus PKS Tanyakan Duit Saweran Gedung KPK
Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro