Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Purnomo Ancam Wartawan Jakarta Post?

image-gnews
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dikabarkan sempat mengancam wartawan The Jakarta Post yang menulis tentang pernikahannya dengan penyanyi keroncong, Sundari Soekotjo. Kabar itu sudah dibantah Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin, (lihat: Kementerian Pertahanan Bantah Ancam Wartawan).

Ancaman verbal disebut-sebut diterima wartawan di kantor Purnomo Jumat 21 September 2012. Sumber Tempo yang mengetahui pertemuan tersebut menuturkan, kejadian itu bermula saat Purnomo menelepon wartawan Bagus Saragih. "Kamu menghadap saya, tidak usah didampingi atasan kamu. Kalau kamu jantan, temui saya empat mata," kata sumber itu ketika dihubungi, Selasa, 25 September 2012.

Akhirnya wartawan menyambangi kantor Purnomo. Sesampainya di sana, ternyata Purnomo tidak sendirian. Dia ditemani dua pejabat di Kementerian Pertahanan. Pertemuan tersebut, kata sumber, berlangsung selama kurang lebih sejam.

Si wartawan, kata sumber itu, menerima beberapa kalimat intimidatif. Dua orang yang mendampingi Purnomo tersebut mengeluarkan serangan verbal. "Mereka berdua bilang, saya masukin ke (tahanan) Guntur kamu. Mereka juga bilang, kalau ini masih orde baru, kamu sudah mati," katanya menirukan apa yang terjadi di ruangan Purnomo tersebut.

Purnomo juga sempat mengucapkan kalimat yang terkesan mengancam wartawan. "Saya sudah punya data-data lengkap kamu, saya tidak mau tanggung jawab kalau BIN bergerak," katanya menirukan Purnomo.

Menurut sang sumber, ancaman verbal diutarakan agar sang wartawan membocorkan sumbernya yang memberitahu pernikahan Purnomo dan Sundari Sukotjo. "Tujuan mereka itu supaya memberitahu sumbernya, bukan masalah hak jawab. Mereka sempat bertanya, kamu siapa yang menyuruh?" katanya.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin membantah adanya ancaman sejumlah pejabat kementerian terhadap seorang wartawan. "Gak ada. Semua sudah diselesaikan dengan baik," ujar Hartind saat dihubungi oleh Tempo, Selasa, 25 September 2012. (lihat: Kementerian Pertahanan Bantah Ancam Wartawan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hartind mengakui Bagus Saragih, wartawan tersebut sempat dipanggil ke Kementerian Pertahanan pada 21 September lalu. "Untuk memberikan konfirmasi bantahan atas berita yang dibuat," ujar Hartind.

Pembicaraan berlangsung dengan baik tanpa ada hambatan. "Bahkan Pak Purnomo memanggil dia (Bagus) sebagai 'anak saya'," kata Hartind. Permasalahan itu pun dianggap selesai dengan jaminan pemuatan bantahan atas berita tersebut pada 22 September 2012.

Sementara Pemimpin Redaksi surat kabar The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat mengatakan hingga saat ini tidak ada pengaduan soal ancaman dari Kementerian Pertahanan yang diterima reporter The Jakarta Post. (lihat: The Jakarta Post Diminta Cabut Berita Soal Purnomo)

Meidyatama membenarkan ada reporter yang datang ke kantor Kementerian untuk bertemu Purnomo dan mengklarifikasi. Ia memastikan tidak ada gangguan fisik pada reporter tersebut dan tidak ada intimidasi terhadap redaksi. Sedangkan Bagus sedang berada di Amerika Serikat meliput kegiatan Presiden.

ANANDA W. TERESIA | SUBKHAN | FRANSISCO ROSARIANS

Berita populer:
Diperiksa Sebelas Jam, Sopir Anas Lupa Ingatan

Begini Kronologi Tawuran Siswa SMA 6 Versus SMA 70

Enam Pembesar Polri Bisa Terseret Kasus Simulator

Arnold Schwarzenegger Beberkan Perselingkuhannya

Gadis Terkecil di Dunia Mulai Bersekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

5 Juni 2021

mantan Menteri ESDM, sekaligus mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Optimalisasi Pengelolaan Energi Untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional, Senin, 15 Juni 2015, di gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Jawa Tengah.Komunika Online.
Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro menilai Indonesia masih membutuhkan migas untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.


Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

29 November 2019

mantan Menteri ESDM, sekaligus mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Optimalisasi Pengelolaan Energi Untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional, Senin, 15 Juni 2015, di gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Jawa Tengah.Komunika Online.
Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

Usul pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir sempat digagas pemerintah 15 tahun silam dengan mengambil titik lokasi di kawasan Gunung Muria.


Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

28 November 2019

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiryoatmojo saat acara penyerahan surat keputusan (SK) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 November 2019. Dalam acara tersebut Ahok menerima surat keputusan (SK) terpilihnya dia sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). ANTARA
Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

"Ingat ya, dia (Ahok) posisinya komisaris, bukan direksi."


Tiga Tahun Purnomo Yusgiantoro Center, Akan Luncurkan Buku

22 Juni 2019

Purnomo Yusgiantoro dan keluarga dalam acara peringatan tiga tahun Yayasan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) di Kantor PYC, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 22 Juni 2019. (PYC)
Tiga Tahun Purnomo Yusgiantoro Center, Akan Luncurkan Buku

Mantan Menteri ESDM dan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro akan meluncurkan buku sebagai peringatan tiga tahun Purnomo Yusgiantoro Center (PYC)


Kapal Pengangkut Tank Buatan Dalam Negeri Meluncur  

27 September 2014

Kapal jenis Landing Platform Deck (LPD) KRI Banda Aceh-593 di PT PAL Surabaya, (21/3). ANTARA/M Risyal Hidayat
Kapal Pengangkut Tank Buatan Dalam Negeri Meluncur  

KRI Teluk Bintuni 502 mampu mengangkut sepuluh unit tank Leopard.


Status UPN Veteran Jadi Perguruan Tinggi Negeri  

6 September 2014

Purnomo Yusgiantoro. REUTERS/Beawiharta
Status UPN Veteran Jadi Perguruan Tinggi Negeri  

Peresmian dijadwalkan tanggal 6 Oktober mendatang.


Menhan Terima Kunjungan Pejabat Militer Tiongkok

24 Juli 2014

Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Dasril Roszandi
Menhan Terima Kunjungan Pejabat Militer Tiongkok

Tiongkok mengagumi kemampuan pasukan elit TNI.


Menhan Bantah Ada Jenderal Aktif Dukung Capres  

5 Juni 2014

Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) sebelum rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (30/5). ANTARA/Andika Wahyu
Menhan Bantah Ada Jenderal Aktif Dukung Capres  

Jenderal Moeldoko mengatakan pernyataan Presiden SBY yang meminta TNI/Polri supaya netral tidak perlu didiskusikan kembali.


Menteri Pertahanan dan Panglima Janji TNI Netral

5 Juni 2014

Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) sebelum rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (30/5). ANTARA/Andika Wahyu
Menteri Pertahanan dan Panglima Janji TNI Netral

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebut pernyataan Presiden SBY seharusnya dilaksanakan.


Kapal Cepat Rudal Buatan Indonesia Rampung  

28 Mei 2014

Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Dasril Roszandi
Kapal Cepat Rudal Buatan Indonesia Rampung  

PT PAL juga menggarap dua unit lainnya, yakni KCR-60M KRI Tombak-629 dan KCR-60M KRI Halasan-630. Dua unit terakhir akan diserahkan pada Juli 2014.