TEMPO.CO, Medan - Kementerian Riset dan Teknologi saat ini memfokuskan penelitian pada tujuh bidang. Menristek Gusti Muhammad Hatta menjelaskan, ketujuh bidang itu dipilih karena bisa berperan mempercepat pembangunan.
Adapun tujuh bidang penelitian itu adalah (1) bidang pertanian dan ketahanan pangan, (2) energi (termasuk energi terbarukan), (3) teknologi dan transportasi, (4) kesehatan dan obat, (5) informasi dan teknologi, (6) material maju (nano teknologi), dan (7) industri pertahanan.
"Dari semua fokus penelitian itu, ada yang sudah menghasilkan vaksin flu burung dan vaksin hepatitis B dan C dalam bidang kesehatan dan obat," kata Gusti di Medan saat bertemu 100 peneliti Sumatera Utara, Senin, 24 September 2012.
Gusti mengajak daerah terus mengembangkan kegiatan riset berbasis pada potensi sumber daya lokal dengan melibatkan peneliti-peneliti daerah. Meski demikian, Gusti mengakui dana penelitian di Indonesia masih kecil sehingga peneliti sulit bekerja. "Tapi saya percaya pusat penelitian mampu menghasilkan produk terbaru dengan keterbatasan pendanaan," tutur Gusti.
Gusti mencontohkan, Pusat Penelitian Kepala Sawit (PPKS) Medan sebagai sebuah lembaga riset tertua di Indonesia yang khusus menangani kelapa sawit yang kini telah bertransformasi menjadi sebuah pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tahun lalu, Kementerian Ristek telah mengembangkan dan membina sejumlah lembaga penelitian dan pengembangan menjadi pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pusat penelitian itu, antara lain, PPKS Medan, Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor, Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga, dan Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal Universitas Sriwijaya, Palembang.
Direktur PPKS Medan Witjaksana Darmosarkoro, mengaku sedang mengembangkan penelitian terintegrasi antara kelapa sawit, sapi, dan energi. Dari penelitian itu, kata dia, tiap 40 ekor sapi mampu menghasilkan energi untuk 22 rumah tangga.
Selain itu, kata dia, PPKS Medan akan melakukan pelebaran pusat penelitian di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, Simalungun, Sumatera Utara. "Kami juga memberikan dukungan perkelapasawitan untuk rakyat dengan membentuk desa binaan sebagai bentuk tanggung jawab kepada petani rakyat," kata Witjaksana.
SAHAT SIMATUPANG
Berita Terpopuler:
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan 7-Eleven
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Ahmad Heryawan: Lain Jokowi, Lain Ahmad