TEMPO.CO, Karanganyar - Suasana rumah Wahyu Ristanto, terduga teroris yang meledakkan bom di Depok, Jawa Barat, pada 8 September lalu, terlihat sepi ketika Tempo mengunjungi rumah itu pada Kamis, 13 September lalu.
Kedua orang tua Wahyu, Jatmiko dan Wariyem, sudah berangkat ke Jakarta untuk membawa jenazah Wahyu pulang ke rumahnya di RT 1 RW 6 Dusun Banaran, Desa Jatiyoso, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Rumah keluarga Wahyu terletak di bawah badan jalan dengan akses jalan yang menurun dan cukup curam. Di dalam rumah tidak tampak ada barang-barang berharga, kecuali sebuah televisi layar datar. Di ruang tamu sudah digelar tikar untuk tempat duduk para tamu.
Menurut salah seorang kerabat Wahyu, Giyanti, keluarga belum mempersiapkan pemakaman Wahyu. "Tunggu orang tuanya datang dari Jakarta," katanya, Kamis, 13 September 2012.
Dia mengatakan selama ini Wahyu tidak pernah menunjukkan tanda-tanda terlibat terorisme. Pemuda kelahiran 30 Juni 1988 tersebut beraktivitas seperti layaknya pemuda desa. "Ikut kegiatan kampung saja," ujar Giyanti.
Kepala Desa Jatiyoso, Haryanto, mengatakan sempat ada permintaan agar Wahyu bisa dimakamkan di pemakaman desa setempat. Di dekat rumah Wahyu ada pemakaman bernama Astana Tugulasi. "Jaraknya hanya 100 meter dari rumah Wahyu," katanya.
Dia mengatakan warga setempat tidak keberatan jika Wahyu dimakamkan di kampung halamannya. Sebab biar bagaimanapun juga Wahyu adalah warga asli Jatiyoso.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terpopuler lainnya:
Hartati Murdaya Tak Takut Walau Ditembak Mati
Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon
Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World
Meriah Halal Bihalal Jokowi di Kelapa Gading
KONI Minta PSSI Djohar Jangan Seperti Anak-anak
Basis RIM di Indonesia Melemah Tergerus Android
Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III
Cara Benar Pasang Kondom