TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional menyalahkan pemerintah daerah dalam tragedi berdarah yang melibatkan Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur. Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, M. Nasser, mengatakan, dalam tragedi Sampang, polisi sudah berusaha menghindarkan bentrok, namun tak ada peran serta pemerintah daerah dalam mengupayakan perdamaian yang menyebabkan konflik Sampang berulang.
"Polisi sudah maksimal. Lebih tepat, di mana camat, lurah, di mana bupati dalam kasus ini?" kata Nasser dalam pertemuan pers di Surabaya, Ahad, 2 September 2012. Polisi, kata Nasser, selama delapan bulan setelah kerusuhan awal Desember 2011 silam, sudah melakukan beragam upaya mendamaikan dua kelompok, Sunni dan Syiah.
Hasil investigasi Kompolnas, polisi Sampang bahkan mengambil peran pemerintah daerah. Di antaranya, polisi membagikan kambing sebanyak 10 ekor bagi warga Syiah dan 20 ekor bagi warga Sunni. Pembagian kambing untuk meningkatkan perekonomian warga ini sengaja lebih banyak untuk warga Sunni karena jumlah warganya memang lebih besar ketimbang Syiah.
Selain itu, polisi beberapa kali mempertemukan dua kubu dalam pertemuan bulanan. "Tapi, apa yang dilakukan Pemda, bupati malah ikut menghasut dan seolah melegalisasi bahwa Syiah itu harus dilakukan tindakan," ujar Nasser, yang mengaku berada di Sampang selama dua hari.
Saat kejadian, kata Nasser, polisi ada di tempat kejadian perkara. Namun jumlah massa yang cukup banyak membuat polisi tak mampu melerai bentrokan hingga menyebabkan 49 rumah warga Syiah ludes terbakar.
Komisioner Kompolnas lainnya, Hamidah Abudurachman, mengatakan konflik berdarah di Sampang selain karena perbedaan keyakinan dan konflik keluarga, juga dipicu kemiskinan. "Masyarakat di sana sangat miskin. Kalau kami lihat, rumah yang dibakar semua dari bambu. Sangat miskin," kata Hamidah.
Untuk mencegah terulangnya kekerasan Sampang, Kompolnas mendesak polisi segera menindak tegas siapa pun yang terlibat, tak peduli apakah dia Sunni atau Syiah.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita Terpopuler
EDISI KHUSUS: Syiah Sampang
Rusuh Sampang, Siapakah Roisul Hukama?
Kang Jalal: Konflik Sampang Bukan Soal Keluarga
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Berapa Populasi Syiah di Indonesia
Hubungan Pemerintah-Penganut Syiah Indonesia Baik
Tomy Soeharto dan Ari Sigit ''Amprok'' di KPU
Van Persie Cetak Gol Indah, Wenger Kesal