TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto atau RS Polri, Brigadir Jenderal Agus Prayitno memperkirakan, proses otopsi dua jenazah terduga teroris dari Solo akan selesai tengah malam nanti. "Sekarang, (otopsi) satu (jenazah) saja belum selesai. Kira-kira tengah malam selesailah," ujarnya, Sabtu, 1 September 2012 sore.
Otopsi melibatkan delapan dokter. Mereka terdiri dari dokter forensik, DNA, odontologi, dan INAFIS. Setelah otopsi, data post mortem (pascakematian) akan diserahkan ke Densus 88. Nantinya, Densus pula yang mencari data ante mortem (sebelum kematian). "Mereka yang mengevaluasi dan mengumumkan ciri-ciri jenazah."
Agus mengaku, dia belum tahu nama dua jenazah terduga teroris tersebut. "Otopsi kan belum selesai," ujar dia. Lagipula, menurut Agus, dia tidak berhak memberi informasi nama dua jenazah itu. "Semua berita lewat Densus 88," katanya.
Jenazah terduga teroris tersebut tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur siang tadi sekira pukul 12.00 WIB. Jenazah diantar oleh personel Kepolisian Resor Kota Solo. Jumat malam, 31 Agustus 2012, dua terduga teroris diringkus Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah. (Baca: Rentetan Tembakan Kembali Terdengar di Solo)
Agus mengatakan, jenazah tiba dalam keadaan masih berlumur darah, dengan pakaian yang dikenakan ketika mereka baku tembak dengan Densus. Agus menolak menggambarkan kondisi luka-luka kedua jenazah. "Tidak bisa kami ungkapkan."
ATMI PERTIWI
Berita Terkait
Firasat Istri Polisi Korban Penembakan Solo
Polisi Korban Penembakan Solo Diberi Penghargaan
Penembakan Solo Berkaitan dengan Pilkada DKI?
Sosiolog: Penembakan Solo Bukan Kriminal Murni
Polisi Periksa 13 Saksi Penyerangan Pos Solo