TEMPO.CO, Subang- Jalur selatan Jawa Barat selama berlangsungnya arus mudik dan balik Lebaran 2012, berubah menjadi "jalur tengkorak." Dari total 184 kasus kecelakaan yang terjadi diseluruh Jabar, 141 kasus diantaranya terjadi di jalur tersebut. Dengan merenggut 30 orang meninggal, 48 luka berat dan 140 luka ringan.
Menyusul jalur legendaris Pantai Utara dengan 53 kejadian, merenggut 11 nyawa, 38 luka berat dan 18 luka ringan. Jalur tengah berada di peringkat ketiga dengan 44 kejadian, 10 meninggal dunia, 23 luka berat dan 42 luka ringan.
Baca Juga:
Jalur wisata menempati posisi keempat dengan 43 kasus, menelan 8 koban jiwa, 13 orang luka berat, dan 35 lainnya luka ringan.
Jalur tol mencatat rekor terendah dengan tiga kejadian. Namun 4 orang meninggal, 8 orang luka berat dan tiga orang luka ringan.
Total angka kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran tercatat 184 kasus, 63 meninggal dunia, 130 luka berat dan 238 luka ringan.
"Kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2012 sebanyak 349 kasus sementara tahun 2011 sebanyak 267 kasus atau naik 82 kasus atau 30,7 persen," kata Komisaris Besar Martinus Sitompul, Kepala Divisi Humas Polda Jawa Barat, saat dihubungi Tempo, Senin malam, 27 Agustus 2012.
Menurut dia, kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi. Ada juga yang disebabkan karena faktor alam, seperti kelaikan kendaraan dan kelaikan jalan.
Adapun jumlah arus mudik yang menggunakan sepeda motor yang melintasi jalur utama Pantura sebanyak 4,427 juta dan 1,152 juta kendaraan roda empat. Jalur tengah dilalui 214.645 pemudik sepeda motor dan 314.193 unit roda empat.
Yang menarik angka arus mudik di jalur selatan didominasi kendaraan roda empat dengan jumlah 1,452 juta kendaraan dan 1,394 juta kendaraan roda dua.
NANANG SUTISNA