TEMPO.CO, Lembang - Anda yang tengah menuju ke taman wisata alam Gunung Tangkuban Perahu Bandung siap-siap gigit jari. Setiba di lokasi, Anda tak bisa memasuki area wisata hutan dan kawah gunung legendaris di utara Kota Bandung itu. Musababnya, akses jalan menuju pintu utama diblokir pedagang setempat yang sudah setahun lebih berkonflik dengan pengelola Tangkuban, PT Graha Rani Putra Persada.
"Maaf, sudah Selasa, seminggu lalu TWA (taman wisata alam Tangkuban) kami tutup, termasuk di hari pertama Lebaran kemarin. Di atas (area kawah) sekarang tak ada kegiatan," ujar Aji, salah satu pedagang pendemo kepada Tempo di jalan masuk menuju Tangkuban, Senin, 20 Agustus 2012.
Baca Juga:
Di salah satu dinding di tepi kiri jalan terpasang setidaknya dua spanduk besar. Bunyinya, "Kami masyarakat Tangkuban Perahu tak mau dijajah PT GRPP". Ada juga spanduk berbunyi: "Kami masyarakat Tangkuban Perahu memohon kepada pemerintah pusat untuk mencabut izin PT GRPP di TWA Tangkuban Perahu." Aji, warga Desa Cikole, Lembang, menyatakan lokasi wisata itu akan ditutup sepekan lagi hingga pemrintah mncabut izin Graha Rani.
Ratusan pelancong bermobil dan bersepemotor yang sudah mendaki setidaknya sejauh 6 kilometer sejak Desa Cibogo Lembang hanya bisa masygul. Sebagian mereka, terutama para pemotor, tampak parkir di pinggir-pinggir jalan masuk dan jalan jalur Lembang-Ciater. Sebagian lagi terpaksa balik atau meneruskan acara acara menuju arah pemandian air panas Ciater, Subang.
Di antara pelancong yang kecewa adalah pasangan Deni-Yupita asal Kemayoran, Jakarta. Keduanya bertolak dari rumah orang tua Deni di Cicadas, Kota Bandung, berboncengan di atas skuter Suzuki Skywave B-8474-PPY. "Ya jelaslah kecewa. Kami sudah capek-capek, macet-macetan, dari Bandung, sampai sini malah nggak bisa masuk," ujar pria 38 tahun ini.
Di jalan masuk di dekat perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang ini, sejumlah pendemo tampak memasang barikade penutup jalan dari bambu. Sebagian mereka tampak memberitahu para pelancong yang hendak atau telanjur masuk bahwa taman wisata Tangkuban ditutup. Sejumlah polisi termasuk Brigade Mobil Detasemen B dari markas Cikole tampak berjaga.
"Tak ada kericuhan. Mereka (para pengunjuk rasa) hanya duduk-duduk," kata Ferdi, salah satu anggota Brigade Mobil yang berjaga di lokasi.
Sementara itu, saat Tempo kembali dalam perjalanan kembali ke Bandung, antrean padat merayap satu lajur arah Tangkuban Perahu di Cibogo sudah bertambah panjang hampir 1 kilometer.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
Guru SD Unggah Foto Telanjang di Facebook
Ketua Komisi Yudisial: Kartini dan Heru Bandit
Ada Spanduk Dukungan Foke di Tempat Pemakaman
Boediono Kunjungi Mega, Open House Bubar
Spanduk di Kuburan, Panwaslu Akan Surati KPU
Trio Macan2000 Sampaikan Lebaran Lewat Twitter
Soal Simulatur SIM, Polri Bantah Pecah
Jadwal Pertandingan Liga Eropa Malam Nanti
Tommy dan Bambang Tak Terlihat di Open House Cendana
Salat Ied di Shizuoka Diadakan Dua Kali