Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OPM Klaim Tembak Warga di Paniai Papua  

image-gnews
Aparat TNI/Polri mengawal dua orang tersangka pelaku serangkaian aksi teror dan penembakan serta pembunuhan di kampung Nafri, kota Jayapura, yang berhasil ditangkap di daerah gunung Vuria, Kotaraja, Rabu (31/8).(ANTARA/Marcelinus Kelen)
Aparat TNI/Polri mengawal dua orang tersangka pelaku serangkaian aksi teror dan penembakan serta pembunuhan di kampung Nafri, kota Jayapura, yang berhasil ditangkap di daerah gunung Vuria, Kotaraja, Rabu (31/8).(ANTARA/Marcelinus Kelen)
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura -Leo Yeimo, juru bicara Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, mengklaim anggota OPM telah menembak mati seorang warga di Distrik Paniai Barat, Obano, Paniai, Kamis malam, 16 Agustus 2012.

Penyerangan tadi malam menyebabkan Mustafa, 22 tahun, tewas dengan luka ditenggorokan tembus tengkuk belakang kepala. “Benar, ada anggota dari Divisi II di Obano yang menembak,” kata Leo Yeimo, Jumat malam, 17 Agustus 2012.

Penembakan tersebut bertujuan untuk menggagalkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 67 di Paniai. “Kami mau bukan bendera Merah Putih yang berkibar di Papua, kami mau Bintang Kejora yang dikibarkan, kami sekarang di hutan dan terus berjuang,” ujarnya.

OPM kata dia telah memberi sinyal untuk perjuangan Papua Merdeka terus berlanjut. “Jangan ada lagi Indonesia, kami mau merdeka, ini sudah lama, mau jajah Papua berapa lama,” kata dia. “Kami dalam posisi aman, tidak ada polisi yang kejar,” tambahnya.

Ia mengatakan, anggota Divisi II menembak tiga orang. “Dua luka, dan satu meninggal. Saya tidak mau bilang siapa anggota kami, tapi mereka sekarang ada di Obano,” ujarnya lagi.

Mengantisipasi insiden penembakan tak diduga, Kepolisian Resor Paniai menurunkan 3 peleton personil. “Ada pula 1 peleton BKO Brimob Papua, anggota TNI batalyon 351, 50 orang serta dari Pasukan Khas Angkatan Udara 15 orang,” kata Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Polisi Antonius Diance.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan, polisi bersiaga penuh untuk menjamin rasa aman warga di Paniai. “Kejadian itu membuat warga khawatir, tapi kita berharap tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Penembakan di Paniai oleh OPM menewaskan Mustafa (22) di kios miliknya, depan kantor distrik Paniai Barat, Obano, Paniai, Kamis malam. Pelaku kabur usai melakukan aksinya.

JERRY OMONA

Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis

Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus

Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor

Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia

Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas

Inilah Dua Hakim Yang Ditangkap KPK di Semarang

BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya

TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka

Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis

Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Juang Kartika, Pangdam: Tentara Jangan Berkhianat!  

15 Desember 2016

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Hari Juang Kartika, Pangdam: Tentara Jangan Berkhianat!  

Sudirman berpesan, tentara bukan merupakan kasta yang berdiri di atas rakyat.


Diprotes KSAU, Kemenhub: Seragam Kami Tak Menyalahi Aturan

9 Januari 2016

Sopir mobil angkutan kota (Angkot) tanpa seragam dan identitas terjaring razia Dinas Perhubungan di Terminal Pulogadung, Jakarta, Senin (9/1). TEMPO/Tony Hartawan
Diprotes KSAU, Kemenhub: Seragam Kami Tak Menyalahi Aturan

Kementerian Perhubungan menilai seragam baru kemenhub tidak menyalahi aturan dan tidak menyamai seragam militer TNI AU.


Soal Pergub Massa, Ahok Dituding Seret Tentara Urusi Sipil  

7 November 2015

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Soal Pergub Massa, Ahok Dituding Seret Tentara Urusi Sipil  

Problemnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sering melibatkan tentara dan polisi untuk peran-peran yang bukan porsi mereka.


DPR: Penunjukan Tahir Ganggu Profesionalitas TNI  

23 September 2014

Panglima TNI Jendral Moeldoko (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, menghadiri keterangan pers terkait kericuhan massa saat sidang putusan MK di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta,  22 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto
DPR: Penunjukan Tahir Ganggu Profesionalitas TNI  

Menurut Mardani, selama ini sudah ada kesepakatan antara TNI dan DPR untuk terus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan prajurit.


Bantu TNI, Tahir: Tak Ada Makan Siang Gratis

23 September 2014

Pendiri dan pemilik Mayapada Grup, Tahir. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Bantu TNI, Tahir: Tak Ada Makan Siang Gratis

"Pengusaha bisa aman bekerja kalau negara aman dan itu ada di tangan TNI," kata Tahir.


Jadi Penasihat Moeldoko, Tahir: Tidak Luar Biasa  

23 September 2014

Dato'Sri Prof. DR. Tahir. TEMPO/Dwianto Wibowo
Jadi Penasihat Moeldoko, Tahir: Tidak Luar Biasa  

"Saya terima SMS langsung dari Moeldoko, memberitahu penunjukan," kata Tahir.


Setelah 42 Tahun, Hansip Akhirnya Dihapus

18 September 2014

Hansip turut membantu mengamankan pemilihan umum legislatif ulang di tempat pemungutan suara, Tangerang, Banten (13/4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Setelah 42 Tahun, Hansip Akhirnya Dihapus

Hansip dihapus diganti Linmas.


Kasad: TNI Tak Punya Tradisi Kudeta

8 Juli 2013

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko. TEMPO/Dasril Roszandi
Kasad: TNI Tak Punya Tradisi Kudeta

Reformasi budaya di tubuh TNI belum tercapai dengan sempurna.


Jiwa Korsa Salah Kaprah, Perlu UU Disiplin Militer

23 April 2013

Ilustrasi Prajurit TNI. ANTARA/Spedy Paereng
Jiwa Korsa Salah Kaprah, Perlu UU Disiplin Militer

Kementerian Pertahanan minta TNI jaga kedisiplinan prajurit.


Kasus Pasuruan Bisa Jadi Perhatian Internasional

13 Juni 2007

Kasus Pasuruan Bisa Jadi Perhatian Internasional

Kasus Pasuruan akan menjadi perhatian dunia internasisonal jika tidak diselesaikan secara transparan. "Karena kasus ini bisa dibawa ke isu pelanggaran hak azasi manusia," kata politikus dari PDI Perjuangan Sutradara Gintings.