TEMPO.CO, Jakarta - Irama sembilan buah gordang berukuran besar bertalu-talu diiringi dua suling, gong, tali satayang, dan eneng-eneng memecah di pelataran parkir Istana Negara sejak kemarin, Kamis, 16 Agustus 2012.
Tak berapa lama, sembilan penari perempuan dengan gemulai menarikan tor-tor Mandailing, mengikuti irama sekelompok alat musik yang lebih dikenal Gordang Sembilan ini.
Para penari dan pemusik ini tampil kala perayaan kemerdekaan RI, Jumat, 17 Agustus 2012. Mereka menampilkan dua jenis tarian. Satu jenis tarian tanpa mengenakan ulos dan lainnya sebaliknya.
Hariati Abelam, pemimpin sanggar Artina, mengatakan Istana mengundang para penari tersebut sejak dua minggu lalu. Namun, kata dia, ini bukan pertama kalinya mereka diundang ke Istana.
"Ini sosialisasi kepada masyarakat bahwa ini tarian tor-tor Mandailing dari Tapanuli Selatan yang pernah mau diklaim negara lain," kata Hariati.
Menyambut HUT Kemerdekaan RI, Istana bersolek. Pagar-pagar utamanya di sekeliling komplek Sekretariat Negara dicat ulang. Aneka bunga anggrek, mawar, dan jenis-jenis bunga lainnya menghiasi sekitar halaman Istana Negara, Istana Merdeka, dan kantor Presiden.
Perayaan kemerdekaan kali ini bertema Sumatera. Aneka ulos dililitkan di sekitar halaman tengah Istana. Ornamen tinggi menyerupai rumah adat Batak Bolon berhiaskan pergola menjadi tempat resepsi kenegaraan malam ini.
ARYANI KRISTANTI
Berita Populer:
Ikut Upacara Bendera di Dunia Maya
Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia
Megawati Tak Ikut Upacara Kemerdekaan di Istana
Presiden SBY: Terima Kasih KPK
Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis
Douwes Dekker Bangkitkan Nasionalisme Pelajar STOVIA